1. Jelaskan bagaimana cara pengamanan
layanan telematika dilihat dari aspek jaringan komputernya baik yang
menggunakan kabel maupun tanpa kabel (wireless)!
Jawaban:
Untuk memahami berbagai macam ancaman keamanan jaringan dalam
pengamanan layanan telematika, kita perlu memahami prinsip keamanan itu
sendiri.
- Kerahasiaan (confidentiality), dimana file-file
tidak disebar luaskan atau dibocorkan kepada user yang tidak seharusnya
berhak terhadap file-file tersebut, atau lazim disebut tidak authorize.
- Integritas (Integrity), bahwa file-file tetap
orisinil, tidak diragukan keasliannya, tidak dimodifikasi dalam
perjalanannya dari sumber menuju penerimanya.
- Ketersediaan (Availability), dimana user yang mempunyai hak akses atau authorized users diberi akses tepat waktu dan tidak terkendala apapun.
Prinsip keamanan ini lazim disebut segitiga CIA (Confidentiality,
Integrity, Availability). Dalam membangun suatu sistem keamanan
jaringan, salah satu prosesnya adalah menilai resiko keamanan dalam
infrastruktur organisasinya. Akan tetapi terlebih dahulu anda perlu juga
memahami berbagai jenis ancaman keamanan jaringan.
2. Jelaskan motif-motif gangguan yang terjadi pada layanan telematika!
Jawaban:
- Noise adalah suatu sinyal gangguan yang bersifat
akustik (suara), elektris, maupun elektronis yang hadir dalam suatu
sistem (rangkaian listrik/ elektronika) dalam bentuk gangguan yang bukan
merupakan sinyal yang diinginkan.
- Flooding adalah teknologi informasi yang mengacu
kepada salah satu jenis serangan Denial-of-service yang menggunakan
paket-paket SYN. Denial of Service (DoS) merupakan serangan dimana suatu
pihak mengekploitasi aspek dari suite Internet Protocol untuk
menghalangi akses pihak yang berhak atas informasi atau sistem yang
diserang.
- Virus adalah sebuah program komputer yang dapat
menggandakan dirinya secara sendiri dalam sistem komputer. Sebuah worm
dapat menggandakan dirinya dengan memanfaatkan jaringan
(LAN/WAN/Internet) tanpa perlu campur tangan dari user itu sendiri.
- Sniffer adalah sebuah device penyadapan komunikasi jaringan komputer dengan memanfaatkan mode premicious pada ethernet.
3. Jelaskan satu contoh metode pengamanan terhadap layanan telematika!
Jawaban:
Contoh metode untuk pengamanan terhadap layanan telematika (Jaringan Komputer) salah satu yaitu dengan cara: Autentikasi (Pengenalan).
Autentikasi yaitu proses pengenalan peralatan,
system operasi, kegiatan, aplikasi dan identitas user yang terhubung
dengan jaringan computer. Autentikasi dimulai pada saat user login ke
jaringan dengan cara memasukkan password.
Contoh:
Pada penggunaan e-mail, dimana seorang user dalam pengaksesan e-mailnya harus memasukan username dan password terlebih dahulu.
Tahapan Autentikasi:
- Autentikasi untuk mengetahui lokasi dari peralatan pada suatu simpul jaringan (data link layer dan network layer)
- Autentikasi untuk mengenal sistem operasi yang terhubung ke jaringan (transport layer)
- Autentikasi untuk mengetahui fungsi/proses yang sedang terjadi di suatu simpul jaringan (session dan presentation layer)
Autentikasi untuk mengenali user dan aplikasi yang digunakan (application layer)
Kamis, 24 Januari 2013
Rabu, 14 November 2012
Tugas 2 Pengantar Telematika
1. Jelaskan tentang perkembangan jaringan computer sebagai
sarana yang digunakan dalam proses telematika!
Pertama adalah periode
rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an.
Periode kedua disebut pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan
yang terakhir adalah periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.
a. Periode Rintisan
Aneksasi
Indonesia terhadap Timor Portugis, peristiwa Malari, Pemilu tahun 1977, pengaruh
Revolusi Iran, dan ekonomi yang baru ditata pada awal pemerintahan Orde Baru, melahirkan
akhir tahun 1970-an penuh dengan pembicaraan politik serta himpitan ekonomi. Sementara
itu sejarah telematika mulai ditegaskan dengan digariskannya arti telematika
pada tahun 1978 olehwarga Prancis.
Mulai
tahun 1970-an inilah Toffler menyebutnya sebagai zaman informasi. Namun
demikian, dengan perhatian yang minim dan pasokan listrik yang terbatas,
Indonesia tidak cukupmengindahkan perkembangan telematika.
Memasuki
tahun 1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun
demikian, selama satu dasawarsa, learn to
use teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan.
Jaringan telpon, saluran televisi nasional, stasiun radio nasional dan
internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun penggunanya
masih terbatas. Kemampuan ini dilatarbelakangi oleh kepemilikan satelit dan perekonomian
yang meningkat dengan diberikannya penghargaan tentang swasembada pangan dari
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kepada Indonesia pada tahun 1984.
Setahun
sebelumnya di Amerika Serrikat, tepatnya tanggal 1 Januari 1983, internet diluncurkan.
Sejak ARPAnet (Advance Research Project Agency) dan NSFnet (National Science
Foundation) digabungkan, pertumbuhan jaringan semakin banyak, dan pada pertengahan
tahun, masyarakat mulai memandangnya sebagai internet.
Penggunaan
teknologi telematika oleh masyarakt Indonesia masih terbatas. Sarana kirim
pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu group, dirintis
pada tahun 1980-an. Mailinglist (milis) tertua di Indonesia dibuat olehJhhny
Moningka dan Jos Lukuhay, yang mengembangkan perangkat "pesan"
berbasis "unix", "ethernet", pada tahun 1983, persis
bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol resmi di Amerika Serikat.
Pada tahun- tahun tersebut, istilah "unix", "email",
"PC", "modem", "BBS", "ethernet", masih
merupakan kata-kata yang sangat langka.
Periode
rintisan telematika ini merupakan masa dimana beberapa orang Indonesia belajar
menggunakan telematika, atau minimal mengetahuinya. Tahun 1980-an, teleconference
terjadwal hampir sebulan sekali di TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang menyajikan
dialog interaktif antara Presiden Suharto di Jakarta dengan para petani di luar
jakarta, bahkan di luar pulau Jawa. Pada pihak akademisi dan praktisi praktisi
IT (Information and Technology), merekam penggunaan internet sebagai berikut.
Menjelang
akhir tahun 1980-an, tercatat beberapa komunitas BBS, seperti Aditya (Ron
Prayitno), BEMONET (BErita MOdem NETwork), JCS (Jakarta Computer Society - Jim
Filgo), dan lain-lain. Konon, BEMONET cukup populer dan bermanfaat sebagai penghilang
stress dengan milis seperti "JUNK/Batavia". Di kalangan akademis,
pernah ada UNInet dan Cossy. UNINET merupakan sebuah jaringan berbasis UUCP
yang konon pernah menghubungkan Dikti, ITS, ITB, UI, UGM, UnHas, dan UT. Cossy pernah dioperasikan dengan
menggunakan X.25 dengan pihak dari Kanada. Milis yang kemudian muncul menjelang
akhir tahun 1980-an ialah the Indonesian Development Studiesi (IDS) (Syracuse, 1988);
UKIndonesian (UK, 1989); INDOZNET (Australia, 1989); ISNET (1989); JANUS (Indonesians@janus.berkeley.edu),
yang saking besarnya sampai punya beberapa geographical relayers; serta
tentunya milis kontroversial seperti APAKABAR.
Jaringan
internet tersebut, terhubungakan dengan radio. Medio tahun 1980 diisi dengan
komunikasi internasional melalui kegiatan radio amatir, yang memiliki komunitas
dengan nama Amatir Radio Club (ARC) Institut Teknologi Bandung (ITB).
Bermodalkan pesawattransceiver HF SSB Kenwood TS 430 dengan computer Apple II,
sekitar belasan pemuda ITB menghubungkan server BBS amatir radio seluruh dunia,
agar email dapat berjalan lancar.
b. Periode Pengenalan
Periode
satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan
dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada
awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu, setelah
dipinggirkan dari panggung politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan dikenal
sebagai Karang Taruna. Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun
1980-an, terus berkembang.
Internet
masuk ke Indonesia pada tahun 1994, dan milis adalah salah satu bagian dari
sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi
sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia
adalah IPTEKnet, dan dalam tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama,
yaitu INDOnet. Dua tahun keterbukaan informasi ini, salahsatu dampaknya adalah
mendorong kesadaran politik dan usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan
hadirnya televise swasta nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra Televisi) dan
SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun 1995-1996.
Teknologi
telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran
radio dan televise internasional - tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh
masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan
pasca kerusuhan Mei 1998. Masa krisis
ekonomi ternyata menggairahkan telematika di Indonesia. Disaat keterbukaan yang
diusung gerakan moral reformasi, stasiun televise yang syarat informasi seperti
kantor berita CNN dan BBC, yakni Metro Tv, hadir pada tahun 1998. Sementara
itu, kapasitas hardware mengalami peningkatan, ragam teknologi software terus
menghasilkan yang baru, dan juga dilanjutkan mulaibergairahnya usaha pelayanan
komunikasi (wartel), rental computer, dan warnet (warung internet). Kebutuhan
informasi yang cepat dan gegap gempita dalam menyongsong tahun 2000, abad 21,
menarik banyak masyarakat Indonesia untuk tidak mengalami kesenjangan digital
(digital divide).
Pemerintah
yang masih sibuk dengan gejolak politik
yang kemudian diteruskan dengan upaya
demokrasi pada Pemilu 1999, tidak menghasilkansuatu keputusan terkait perkembangan telematika di Indonesia. Dunia pendidikan
juga masih sibuk tambal sulam kurikulum sebagai dampak perkembangan politik
terbaru, bahkan proses pembelajaran masih menggunakan cara-cara konvensional. Walaupun
demikian, pada tanggal 15 Juli 1999, arsip pertama milis Telematika dikirim
oleh Paulus Bambang Wirawan, yakni sebuah permulaan mailinglist internet
terbesar di Indonesia
c. Periode Aplikasi
Reformasi
yang banyak disalahartikan, melahirkan gejala yang serba bebas, seakan tanpa aturan.
Pembajakan software, Hp illegal, perkembangan teknologi computer, internet, dan
alat komunikasi lainnya, dapat denganb mudah diperoleh, bahkan dipinggir jalan
atau kios-kios kecil. Tentunya, dengan harga murah. Keterjangkauan secara
financial yang ditawarkan, dan gairah dunia digital di era millennium ini,
bukan hanya mampu memperkenalkannya kepada masyarakat luas, akan tetapi juga
mualai dilaksanakan, diaplikasikan. Pada pihak lain, semua itu dapat berlangsung
lancar, dengan tersedianya sarana transportasi, kota-kota yang saling
terhubung, dan industri telematika dalam negeri yang terus berkembang.
Awal
era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menaggapi perkembangan telematika
dalam bentuk keputusan politik. Kebijakan pengembangan yang sifatnya formal "top-down"
direalisasikan dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang
Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001
tentang Pendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang sama, khususnya terkait dengan
pengaturan dan pelaksanaan mengenai nernagai bidang usaha yang bergerak di
sector telematika, diatur oleh Direktorat Jendral Aplikasi Telematika (Dirjen
Aptel) yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri
Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.
Selanjutnya,
teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh
hamper seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih.
Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televise,
dan teleconference melalui 3G. Teknologi
computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi
processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access
point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan
mudah, dan gratis. Terkait dengan hal tersebut, Depkominfo mencatat bahwa sepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia
telah mengalami pertumbuhan 48% persen terutama di sektor sellular yang
mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78% dari tahun sebelumnya.
Selain
itu, dilaporkan tingkat kepemilikan komputer pada masyarakat juga mengalami pertumbuhan
sangat signifikan, mencapai 38.5 persen. Sedangkan angka pengguna Internet mencapai
jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun 2008
ini diharapkan bisa mencapai angka pengguna 2,5 juta. Data statistik tersebut
menunjukkan aplikasi telematika cukup signifikan di Indonesia. Namun demikian,
telematika masih perlu disosialisasikan lebih intensif kepada semua lapisan masyarakat
tanpa terkecuali. Pemberdayaan manusianya, baik itu aparatur Negara ataupun non- pemerintah, harus terus
ditumbuhkembangkan.
Selama
perkembangan telematika di Indonesia sekitar tiga dasawarsa belakangan ini, membawa
implikasi diberbagai bidang. Kemudahan yang disuguhkan telematika akan meningkatkan
kinerja usaha, menghemat biaya, dan memperbaiki kualitas produk. Masyarakat
juga mendapat manfaat ekonomis dan peningkatan kualitas hidup.
Peluang
untuk memperoleh informasi bernuansa porno dan bentuk kekerasan lainnya, dapat terealisir. Di lain pihak, segi individualis
dan a-sosial amat mungkin akan banyak menggejala di masyarakat. Walaupun
demikian, masih banyak factor lain yang
dapat mempengaruhi perilaku masyarakat tertentu dan factor yang sama dapat
berdampak lain pada lingkungan yang berbeda.
Sejak
AS, sebagai negara yang paling awal mempunyai inisiatif dalam pembangunan superhighways
informasi, meluncurkan The National Infrastructure Information-nya pada tahun
1991, banyak negara industri lainnya mengikutinya. Bulan Februari 1996 Inggris
dan Jerman memperkenalkan kebijakan-kebijakan superhighways informasi mereka,
yaitu The Information Society Initiative di Inggris dan program The Info 2000
di Jerman.
Tak
lama kemudian di tahun 1996, negara di Asia Tengah mengikutinya, seperti Filipina
dengan Tiger, Malaysia dengan Multimedia Super Corridor (MSC) dan Singapura dengan
Singapore-ONE. Dan di tahun 1997 Indonesia meluncurkan kebijakan superhighways informasi
dengan nama Nusantara 21.
Beda
antara Nusantara 21 dengan kebijakan superhighways informasi negara lain
dapat dijelaskan oleh 4
hal yaitu :
a.
Evolusi Teknologi, Teknologi terus berubah. Prakiraan
perkembangan teknologi di masa mendatang sangat beragam. Di antara banyak
negara tidak ada persetujuan mengenai kebutuhan untuk menghubungkan dengan
kabel tempat-tempat paling jauh. Beberapa pakar berfikir bahwa teknologi
wireless yang didukung oleh satelit dengan orbit rendah mungkin dapat mewujudkan
komunikasi broadband dengan baik. Di Indonesia tampaknya terjadi evolusi
teknologi yang unik. Mengingat masyarakat Indonesia sebagian besar tinggal di
pedesaan dan banyak yang buta huruf, sehingga tampaknya teknologi visual dan
pembicaraan (speech) akan lebih mendapat tempat di masyarakat daripada teknologi
informasi dengan tulisan (text).
b.
Struktur pasar dan strategi industri, Para aktor strategi
industri yang terlibat dalam pembuatan superhighways informasi tidak
tergantung pada negara dimana mereka tinggal.
Strategi-strategi dari para aktor utama dalam industri content juga menggambarkan
ketidakpastian mengenai masa depan peralatan layanan informasi yang akan
digunakan. Karena tergantung struktur pasar, bisa jadi di masa depan strategi
yang tepet berada dalam pilihan alternatif antara lain multimedia ( seperti
CD-ROM, perangkat lunak PC dan piringan video digital) atau kabel (seperti TV
kabel, telekomunikasi kabel dengan serat optic) atau jejaring telekomunikasi
dari berbagai jenis teknologi telekomunikasi. Di Indonesia struktur pasarnya
cukup beragam, ada wilayah urban, suburbia, dan rural. Untuk urban semua
alternatif seperti multimedia, kabel, jejaring, telekomunikasi dapat
dipertimbangkan. Tetapi untuk daerah
suburbia dan rural, tampaknya yang paling tepat adalah jejaring telekomunikasi
dari berbagai teknologi yang sebelumnya telah ada dan tinggal mengalami
beberapa penyempurnaan, oleh karena itu Nusantara 21 dipersiapkan mengadopsi
jejaring telekomunikasi dari berbagai jenis teknologi telekomunikasi.
c.
Penyusunan Institusional, Kebijakan – kebijakan
superhighways informasi melibatkan berbagai badan atau agen pemerintah yang
berkoordinasi secara fungsional, sektoral ataupun territorial. Dalam fungsinya,
di AS atau Inggris, pemerintah tidak mengontrol seluruh proses kebijakan karena
telah ada agen-agen regulasi independent. Secara sektoral, konflik dan
persaingan institusional dapat terjadi di antara departemen pemerintah. Di
Indonesia yang berperan dalam N21 merupakan tim yaitu Tim Koordinasi Telematika
Indonesia (TKTI) yang melibatkan banyak menteri sesuai keppres 30 tahun 1997.
Hal ini menunjukkan peran pemerintah Indonesia masih sangat besar dibandingkan peran
swasta, masyarakat dan lain-lain. Adapula institusi yang lemah posisinya
daripada TKTI, yaitu Kelompok Kerja Penyusunan Konsep Buku Nusantara 21 yang
terdiri dari 14 kelompok yang terdiri dari wakil Telkom, Indosat, dan
Universitas.
d.
Akomodasi terhadap nilai – nilai nasional, Walaupun label
“masyarakat informasi” yang sama digunakan di berbagai negara, visi sosial yang
dikandungnya memiliki content local yang unik, yang berpijak pada nilai-nilai
sosial dasar masing-masing masyarakat setiap negara. Di Indonesia, konsep
superhighways informasi N21 tidak terlepas dari aspek Wawasan Nusantara yang
heterogen dan Ketahanan Nasional, baik dari segi ekonomi, sosial, politik,
serta pertahanan keamanan, yang telah muncul sejak adanya konsep satelit.
Bahkan N21 sesungguhnya merupakan pemutakhiran dari Palapa, dengan tetap
menggunakan pendekatan pada nilai-nilai yang
mempersatukan nusantara. Selain itu, N21 tercakup juga dalam program
Multimedia Asia (M2A), program yang bertujuan mempersatukan wlayah Asia melalui
telematika.
e.
Interaksi dengan kebijakan-kebijakan publik lainnya, Melalui tiga analisis yang umumnya dilakukan
di semua negara (daya saing ekonomi, perbaikan kondisi sosial, liberalisasi
telekomunikasi), juga analisis spesifik untuk masing- masing negara, kebijakan
superhighways juga dihubungkan kepada kebijakan-kebijakan publik lainnya.
Di
Indonesia, Nusantara 21 berkaitan dengan kebijakan – kebijakan mengenai daya saing
ekonomi masyarakat Indonesia menghadapi pasar global, kebijakan pengurangan kesenjangan
antara lapisan sosial ekonomi, kebijakan pertumbuhan industri nasional khususnya
industri teknologi telekomunikasi, kebijakan perbaikan kondisi sosial
masyarakat, kebijakan peningkatan pendidikan dan pengajaran serta kebijakan
melestarikan kebudayaan nasional.
Sedangkan
mengenai kebijakan liberalisasi telekomunikasi tampaknya tidak terlalu mendapat
dukungan. Swasta dilibatkan tetapi masih terbatas. Tetapi yang tampaknya terpenting
dan khas dari N21 adalah interaksinya dengan kebijakan persatuan dan kesatuan
Indonesia dan pertahanan keamanan yang sangat kiat tidak lepas dari nilai-nilai Wawasan Nusantara
dan Ketahanan Nasional
Ragam Bentuk Telematika
Ragam bentuk yang akan
disajikan merupakan aplikasi yang sudah berkembang diberbagai sektor, maka
tidak menutup kemungkinan terjadi tumpang tindih. Semua kegiatan dengan istilah
work and play dapat menggunakan telematika sebagai penunjang kinerja usaha semua
usaha dalam semua sektor, sosial, ekonomi dan budaya. Bentuk-brntuk trsebut adalah.
1. E-goverment
E-goverment dihadirkan
dengan maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia
ini, sudah ada suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim
Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI). TKTI mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan
dan mempelopori program aksi dan inisiatif untuk menigkatkan perkembangan dan
pendayagunaan teknologi telematika di Indonesia, serta memfasilitasi dan
memantau pelaksanaannya.
Tim tersebut memiliki
beberapa terget. Salah satu targetnya adalah pelaksanaan pemerintahan online
atau e-goverment dalam bentuk situs/web internet. Dengan e-goverment, pemerintah
dapat menjalankan fungsinya melalui sarana internet yang tujuannya adalah memberi
pelayanan kepada publik secara transparan sekaligus lebih mudah, dan dapat diakses
(dibaca) oleh komputer dari mana saja.
E-goverment juga
dimaksudkan untuk peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan
masyarakat, tetapi juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional,
bahkan intrernasional. Pemerintahan tingkat provinsi sampai kabupaten kota,
telah memiliki situs online. Contohnya adalah DPR, DKI Jakarta, dan Sudin
Jaksel. Isi informasi dalam e-goverment, antara lain adalah profil wilayah atau
instansi, data statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya.
2. E-commerce
Prinsip e-commerce tetap
pada transaksi jual beli. Semua proses
transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Mulai dari memasang iklan
pada berbagai situs atau web, membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang,
mengirim dokumen, samapi membuat claim.
Luasnya wilayah
e-commerce ini, bahkan dapat meliputi perdagangan internasional, menyangkut
regulasi, pengiriman perangkat lunak (soft ware), erbankan, perpajakan, dan banyak
lagi. E-commerce juga memiliki istilah lain, yakni e-bussines. Contoh dalam
kawasan ini adalah toko online, baik itu toko buku, pabrik, kantor, dan bank
(e-banking). Untuk yang disebut terakhir, sudah banyak bank yang melakukan
transaksi melalui mobile phone, ATM (Automatic Teller Machine - Anjungan Tunai
Mandiri) , bahkan membeli pulsa.
3. E-learning
Globalisasi telah
menghasilkan pergeseran dalam dunia pendidikan, dalri pendidikan tatap muka
yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah berkembang
pendidikan terbuka dengan modus belajar jarah jauh (distance lesrning) dengan media
internet berbasis web atau situs.
Kenyataan tersebut dapat
dimungkinkan dengan adanya teknologi telematika, yang dapat menghubungkan guru
dengan muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya. Melihat hasil perolehan belajar
berupa nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan mengirim naskah tugas,
dapat dilakukan.
Peranan web kampus atau
sekolagh termasuk cukup sentral dalam kegiatan pembelajaran ini. Selain itu,
web bernuansa pendidikan non-institusi, perpustakaan online, dan interaksi
dalam group, juga sangatlah mendukung. Selain murid atau mahasiswa, portal e-learning
dapat diakses oleh siapapun yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis usia, maupun
pengalaman pendidikan sebelumnya.
Hampir seluruh kampus di
Indonesia, dan beberapa Sekolah Menegah Atas (SMA), telah memiliki web. Di DKI
Jakarta, proses perencanaan pembelajaran dan penilaian sudah melalui sarana
internet yang dikenal sebagai Sistem Administrasi Sekolah (SAS) DKI, dan
ratusan web yang menyediakan modul-modul belajar, bahan kuliah, dan hasil
penelitian tersebar di dunia internet.
Bentuk telematika lainnya
masih banyak lagi, antara lain ada e-medicine, elaboratory, e- technology,
e-research, dan ribuan situs yang memberikan informasi sesuai bidangnya. Di
luar berbasis web, telematika dapat berwujud hasil dari kerja satelit,
contohnya ialah GPS (Global Position System), atau sejenisnya seperti GLONAS
dan GALILEO, Google Earth, 3G, dan kini 4G, kompas digital, sitem navigasi
digital untuk angkutan laut dan udara, serta teleconference.
2. Jelaskan tentang keuntungan dan kerugian :
a. Teknologi peer-to-peer :
Keuntungan Jaringan Peer To Peer
1.
Antar
komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya
seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
2.
Biaya
operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan
client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang
memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas
jaringan.
3.
Kelangsungan
kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu
komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami
gangguan.
Kelemahan Jaringan Peer To Peer
1.
Troubleshooting
jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap
komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan
client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
2.
Unjuk
kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client- server, karena setiap
komputer/peer isamping harus mengelola emakaian fasilitas jaringan juga harus
mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
3.
Sistem
keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur masing-
masing fasilitas yang dimiliki.
4.
Karena
data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup
harus dilakukan oleh masing- masing komputer tersebut.
b. Teknologi client-server
Keuntungan
Client-Server
1.
Client-server
mampu menciptakan aturan dan kewajiban komputasi secara terdistribusi.
2.
Mudah
dalam maintenance. Memungkinkan untuk mengganti, memperbaiki server tanpa
mengganggu client.
3.
Tempat
penyimpanan terpusat, update data mudah. Pada peer-to-peer, update data sulit.
4.
Mendukung
banyak clients berbeda dan kemampuan yang berbeda pula
Kerugian
Client-Server
1.
Traffic
congestion on the network, jika banyak client mengakses ke server secara
simultan, maka server akan overload.
2.
Berbeda dengan P2P network, dimana
bandwidthnya meningkat jika banyak client merequest. Karena bandwidth berasal
dari semua komputer yang terkoneksi kepadanya.
3.
kelangsungan
jaringan bergantung pada server, bila jaringan pada server terganggu, maka
semua akan ikut terganggu
3. Jelaskan tentang perkembangan teknologi wireless yang meliputi hardware, sistem operasi dan program aplikasi yang digunakan pada perangkat wireless!
algoritma
penjadualan (scheduling algorithm). Dengan metode akses kompetisi, maka
layanan seperti Voice over IP atau IPTV yang tergantung kepada Kualitas Layanan
(Quality of Service) yang stabil menjadi kurang baik. Sedangkan pada
WiMax, dimana digunakan algoritma penjadualan, maka bila setelah sebuah
terminal mendapat garansi untuk memperoleh sejumlah sumber daya (seperti timeslot), maka jaringan
nirkabel akan terus memberikan sumber daya ini selama terminal membutuhkannya.
Standar WiMax pada awalnya dirancang untuk rentang frekuensi 10 s.d. 66
GHz. 802.16a, diperbaharui pada 2004 menjadi 802.16-2004 (dikenal juga dengan
802.16d) menambahkan rentang frekuensi 2 s.d. 11 GHz dalam spesifikasi. 802.16d
dikenal juga dengan fixed
WiMax, diperbaharui lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal
dengan mobile WiMax) dan
menggunakan orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) yang lebih
memiliki skalabilitas dibandingkan dengan standar 802.16d yang menggunakan OFDM
256 sub-carriers.
Penggunaan OFDM yang baru ini memberikan keuntungan dalam hal cakupang,
instalasi, konsumsi daya, penggunaan frekuensi dan efisiensi pita frekuensi.
WiMax yang menggunakan standar 802.16e memiliki kemampuan hand over atau hand
off, sebagaimana layaknya pada komunikasi selular.
Banyaknya institusi yang tertarik atas standar 802.16d dan .16e karena
standar ini menggunakan frekuensi yang lebih rendah sehingga lebih baik
terhadap redaman dan dengan demikian memiliki daya penetrasi yang lebih baik di
dalam gedung. Pada saat ini, sudah ada jaringan yang secara komersial
menggunakan perangkat WiMax bersertifikasi sesuai dengan standar 802.162.
Spesifikasi WiMax membawa perbaikan atas keterbatasan-keterbatasan
standar WiFi dengan memberikan lebar pita yang lebih besar dan enkripsi yang
lebih bagus. Standar WiMax memberikan koneksi tanpa memerlukan Line of Sight (LOS) dalam situasi tertentu. Propagasi
Non LOS memerlukan standar .16d atau revisi 16.e, karena diperlukan frekuensi
yang lebih rendah. Juga, perlu digunakan sinyal muli-jalur (multi-path
signals), sebagaimana standar 802.16n.
Selain itu, dapat melayani baik para
pengguna dengan antena tetap (fixed wireless) misalnya di gedung-gedung
perkantoran, rumah tinggal, toko-toko, dan sebagainya, maupun yang sering
berpindah-pindah tempat atau perangkat mobile lainnya. Mereka bisa merasakan
nikmatnya ber-Internet broadband lewat media ini. Sementara range spektrum
frekuensi yang tergolong lebar, maka para pengguna tetap dapat terkoneksi
dengan BTS selama mereka berada dalam range frekuensi operasi dari BTS.
Sistem kerja MAC-nya (Media Access Control) yang ada pada Data Link
Layer adalah connection oriented, sehingga memungkinkan penggunanya melakukan
komunikasi berbentuk video dan suara. Siapa yang tidak mau, ber-Internet murah,
mudah, dan nyaman dengan kualitas broadband tanpa harus repot-repot. Anda
tinggal memasang PCI card yang kompatibel dengan standar WiMAX, atau tinggal
membeli PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) yang
telah mendukung komunikasi dengan WiMAX. Atau mungkin Anda tinggal membeli
antena portabel dengan interface ethernet yang bisa dibawa ke mana-mana untuk
mendapatkan koneksi Internet dari BTS untuk fixed wireless.
Senin, 15 Oktober 2012
Tugas 1 Pengantar Telematika
JPeranan telematika dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam bidang
pendidikan.
·
1. Surat Elektronik (email)
Dengan aplikasi sederhana seperti email maka seorang dosen,
pengelola, orang tua dan mahasiswa dapat dengan mudah berhubungan. Dalam
kegiatan di luar kampus mahasiswa yang menghadapi kesulitan dapat bertanya
lewat email.
·
Pengelolaan
Sistem Informasi
Ilmu pengetahuan tersimpan dalam berbagai bentuk dokumen
yang sebagian besar tercetak dalam bentuk buku, makalah atau laporan informasi
semacam ini kecuali sukar untuk diakses, juga memerlukan tempat penyimpanan
yang luas. Beberapa informasi telah disimpan dalam bentuk disket atau CD ROM,
namun perlu dikembangkan lebih lanjut sistem agar informasi itu mudah
dikomunikasikan. Mirip halnya dengan perpustakaan elektronik, informasi ini
sifatnya lebih dinamik (karena memuat hal-hal yang mutakhir) dapat dikelola
dalam suatu system.
·
2. Video
Teleconference
Keberadaan teknologi ini memungkinkan siswa atau mahasiswa
dari seluruh dunia untuk dapat berkenalan, saling mengenal bangsa di dunia.
Teknologi ini dapat digunakan sebagai sarana diskusi, simulasi dan dapat
digunakan untuk bermain peran pada kegiatan pembelajaran yang berfungsi
menumbuhkan kepercayaan diri dan kerjasama yang bersifat social. Banyak faktor
yang mempengaruhi dilaksanakan atau tidaknya potensi teknologi telematika.
Faktor utama, menurut Miarso (2004) adalah adanya komitmen politik dari para
pengambil kebijakan dan ketersediaan para tenaga terampil.
·
3. Perpustakaan
Elektronik
Perpustakaan yang biasanya arsip-arsip buku dengan di Bantu
dengan teknologi informasi dan internet dapat dengan mudah mengubah konsep
perpustakaan yang pasif menjadi agresif dalam berinteraksi dengan penggunanya.
Homepage dari The Library of Congress merupakan salah satu perpustakaan yang
terbesar di dunia. Saat ini sebagian informasi yang ada di perpustakaan itu
dapat di akses melalui internet.
2
Manfaat dan dampak negative dari telematika.
·
Manfaat Telematika
1. Manfaat internet dalam e Business secara nyata dapat menekan
biaya transaksi daam berbisnis dan memberikan kemudahan dalam
diversifikasi kebutuhan.
2. Manfaat internet dalam e Goverment bisa meningkatkan kinerja
pemerintah dalam menyediakan informasi dan layanan untuk masyarakat.
3. Dalam bidang kesehatan dan juga pendidikan secara nyata juga
telah memberikan nilah tambah bagi masyarakat luas.
4. Telematika cukup memberi warna tersendiri dalam perekonomian
nasional. Ditandai dengan mulai maraknya sekelompok anak muda membangun bisnis
baru menggunakan teknologi Internet, maka Indonesia tak ketinggalan dalam
booming perdagangan elektronis / electronic commerce (e-commerce).
5. Pembangunan sektor Telematika diyakini akan memengaruhi
perkembangan sektor-sektor lainnya. Sebagaimana diyakini oleh organisasi
telekomunikasi dunia, ITU, yang konsisten menyatakan bahwa dengan asumsi semua
persyaratan terpenuhi, penambahan investasi di sektor telekomunikasi sebesar 1%
akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3%. Hipotesis ini telah
terbukti kebenarannya di Jepang, Korea, Kanada, Australia, negara-negara Eropa,
Skandinavia, dan lainnya.
·
Dampak Negatif Telematika
1. Tindakan kejahatan yang dilakukan
dengan menggunakan media internet. Contohnya, tindakan yang disebut carding,
adalah cyber crime dengan cara mencuri data kartu kredit dari nasabah suatu
bank, sehingga si pelaku carding (carder) dapat menggunakan data tersebut untuk
keuntungan pribadi.
2. Penyebaran virus atau malicious ware
fraud atau penipuan yang menggunakan electronic mail sebagai alat penyebaran
informasi bagi si penipu.
3. Kejahatan Telematika sebagai
Kejahatan Transnasional, Contoh kejahatan transnasional ini adalah human
trafficking, penyelundupan orang, narkotika, atau teroris internasional.
4. Kejahatan telematika merugikan
individu,missal Lima orang hacker (penyusup) yang berada di Moskow telah
mencuri sekitar 5400 data kartu kredit milik orang Rusia dan orang asing yang
didapat dengan menyusup pada sistem komputer beberapa internet retailer.
5. Kejahatan telematika merugikan
perusahaan atau organisasi, Pada tahun 1995, Julio Cesar Ardita, seorang
mahasiswa dari Argentina berhasil menyusup dan mengganti (cracking) data sistem
yang ada di Fakultas Arts and Science Universitas Harvard.
3
Media
komunikas yang digunakan untuk telematika.
·
Internet
·
Handphone
·
Video Conference
4
Perkembangan telematika sebelum dan sesudah internet muncul.
·
Masa Pra-Satelit
1. Radio
dan Telepon
Di periode pra satelit (sebelum tahun 1976), perkembangan
teknologi komunikasi di Indonesia masih terbatas pada bidang telepon dan radio.
Radio Republik Indonesia (RRI) lahir dengan di dorong oleh kebutuhan yang
mendesak akan adanya alat perjuangan di masa revolusi kemerdekaan tahun 1945,
dengan menggunakan perangkat keras seadanya. Dalam situasi demikian ini para
pendiri RRI melangsungkan pertemuan pada tanggal 11 September 1945 untuk
merumuskan jati diri keberadaan RRI sebagai sarana komunikasi antara pemerintah
dengan rakyat, dan antara rakyat dengan rakyat.Sedangkan telepon pada masa itu
tidak terlalu penting sehingga anggaran pemerintah untuk membangun
telekomunikasipun masih kecil jumlahnya. Saat itu, telepon dikelola oleh PTT
(Perusahaan Telepon dan Telegrap) saja. Sampai pergantian rezim dari Orla ke
Orba di tahun 1965, RRI merupakan operator tunggal siaran radio di Indonesia.
Setelah itu bermunculan radio – radio siaran swasta. Lima tahun kemudian muncul
PP NO. 55 tahun 1970 yang mengatur tentang radio siaran non pemerintah.Periode
awal tahun 1960-an merupakan masa suram bagi pertelekomunikasian Indonesia,
para ahli teknologi masih menggeluti teknologi sederhana dan “kuno”. Misalnya
saja, PTT masih menggunakan sentral-sentral telepon yang manual, teknik radio
High Frequency ataupun saluran kawat terbuka (Open Were Lines). Pada masa itu,
banyak negara pemberi dana untuk Indonesia – termasuk pendana untuk
pengembangan telekomunikasi, menghentikan bantuannya. Hal itu karena semakin
memburuknya situasi dan kondisi ekonomi dan politi di Indonesia. Tercatat bahwa
pada masa 1960-1967, hanya Jerman saja yang masih bersikap setia dan menaruh perhatian
besar pada bidang telekomunikasi Indonesia, dan menyediakan dana walau di
masa-masa sulit sekalipun. Ketika itu pengembangan telekomunikasi masih
difokuskan pada pengadaan sentra telepon, baik untuk komunikasi lokal maupun
jarak jauh, dan jaringan kabel. Indonesia saat itu belum memiliki satelit.
Sentral telepon beserta perlengkapan hubungan jarak jauh ini diperoleh dari
Jerman. Pada saat itu, Indonesia hanya dapat membeli produk yang sama, dari
perusahaan yang sama, yakni Perusahaan Jerman. Tidak ada pilihan lain bagi
Indonesia.Keleluasaan barulah bisa dirasakan setelah di tahun 1967/1968
mengalir pinjaman-pinjaman ke Indonesia, baik bilateral ataupun pinjaman
multilateral dari Bank Dunia, melalui pinjaman yang disepakati IGGI. Akan
tetapi, pada masa inipun inovasi dalam pemfungsian teknologi telekomunikasi
masih belum berkembang dengan baik di negeri ini. Peda dasarnya kita memberi
dan memakai perlengkapan seperti switches, cables, carries yang sudah lazim
kita pakai sebelumnya.
2. Televisi
Badan penyiaran televisi lahir tahun 1962 sebelum adanya
satelit yang semula hanya dimaksudkan sebagai perlengkapan bagi penyelenggara
Asian Games IV di Jakarta. Siaran percobaan pertama kali terjadi pada 17
Agustus 1962 yang menyiarkan upacara peringatan kemerdekaan RI dari Istana
Merdeka melalui microwave. Dan pada tanggal 24 Agustus 1962, TVRI bisa
menyiarkan upacara pembukaan Asian Games, dan tanggal itu dinyatakan sebagai
hari jadi TVRI. Terdorong oleh inovasi, akhirnya pada tanggal 14 November 1962
untuk pertama kalinya TVRI memberanikan diri melakukan siaran langsung dari
studio yang berukuran 9×11 meter dan tanpa akustik yang memadai. Lebih setahun
setelah siaran pertama, barulah keberadaan TVRI dijelaskan dengan pembentukan
Yayasan TVRI melalui Keppres No. 215/1963 tertanggal 20 Oktober 1963. Antara
lain disebutkan bahwa TVRI menjadi alat hubungan masyarakat (mass communication
media) dalam pembangunan mental/spiritual dan fisik daripada Bangsa dan Negara
Indonesia serta pembentukan manusia sosialis Indonesia pada khususnya. Sampai
tahun 1989, TVRI merupakan operator tunggal di bidang penyiaran televisi.Jadi
sebelum satelit palapa mengorbit, Indonesia hanya mengenal telekomunikasi yang
bersifat terestrial, yakni yang jangkauannya masih dibatasi oleh lautan.
·
Masa Satelit (Satelit Domestik Palapa)
Gagasan tentang peluncuran satelit bagi telekomunikasi
domestik di Indonesia bisa ditelusuri asal muasalnya dari sebuah konferensi di
Janewa tahun 1971 yang disebut WARCST (World Administrative Radio Confrence on
Space Telecomunication). Pada konferensi itu di tampilkan pila pameran dari
perusahaan raksasa pesawat terbang Hughes. Perusahaan inilah yang mengusulkan
ide pemanfaatan satelit bagi kepentingan domestik Indonesia. Hal tersebut
disambut oleh Suhardjono yang berlatar belakang militer dan membawa masalah
satelit itu sampai ke Presiden RI. Selain pertimbangan kelayakan ekonomi dan
teknis, sejarah peluncuran satelit ini juga diwarnai oleh kepentingan politik
dimana hubungan antara Indonesia dengan negara- negara lain sudah mulai
bersahabat. Di sisi lain, satelit memungkinkan penyebaran luas ideologi negara
ke masyarakat luas melalui TV. Komunikasi tentang cara-cara menggali sumber
daya alam dapat berlangsung dengan mudah. Ini berlaku untuk kasus tembaga pura
(Freeport) dan di Dili. Peluncuran satelit Palapa di Cape Canaveral, Florida,
bulan Agustus 1976 pada panel peluncuran terdapat 3 orang Indonesia dan
perwakilan dari perusahaan NASA dan Hughes.Kejadian ini diresmikan juga melalui
pidato kenegaraan oleh presiden Soeharto di Jakarta, tanggal 16 Agustus 1976.
ini merupakan satu- satunya proyek teknologi yang mendapat tempat terhormat di
gedung Parlemen. Namun peluncuran satelit itu merupakan kebijakan nasional yang
gagasan awalnya dicetuskan oleh pemerintah.
Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Indonesia pernah mengalami ancaman
perpecahan. Untuk mempersatukan tanah air yang sangat luas ini diperlukan
sarana perhubungan yang mencakup seluruh wilayah nusantara. Proses kelahiran
satelit ini hanya melibatkan sedikit teknokrat dan teknolog yang berpihak pada
kepentingan Orba.
Selasa, 15 Mei 2012
PENGALAMAN KERJA
Pengertian Pengalaman Kerja - Berikut ini beberapa pengertian tentang Pengalaman Kerja dari berbagai sumber. Pengalaman kerja
adalah proses pembentukan pengetahuan atau keterampilan tentang metode
suatu pekerjaan karena keterlibatan karyawan tersebut dalam pelaksanaan
tugas pekerjaan (Manulang, 1984 : 15). Pengalaman kerja adalah
ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh seseorang
dapat memahami tugas – tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakan
dengan baik (Ranupandojo, 1984 : 71). Pengalaman kerja
adalah pengetahuan atau keterampilan yang telah diketahui dan dikuasai
seseorang yang akibat dari perbuatan atau pekerjaan yang telah dilakukan
selama beberapa waktu tertentu (Trijoko, 1980 : 82).
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan, bahwa pengalaman kerja adalah tingkat penguasaan pengetahuan serta keterampilan seseorang dalam pekerjaannya yang dapat diukur dari masa kerja dan dari tingkat pengetahuan serta keterampilan yang dimilikinya.
Pengukuran Pengalaman Kerja
Pengukuran pengalaman kerja sebagai sarana untuk menganalisa dan mendorong efisiensi dalam pelaksanaan tugas pekerjaan. Beberapa hal yang digunakan untuk mengukur pengalaman kerja seseorang adalah :
1) Gerakannya mantap dan lancar
Setiap karyawan yang berpengalaman akan melakukan gerakan yang mantap dalam bekerja tanpa disertai keraguan.
2) Gerakannya berirama
Artinya terciptanya dari kebiasaan dalam melakukan pekerjaan sehari – hari.
3) Lebih cepat menanggapi tanda – tanda
Artinya tanda – tanda seperti akan terjadi kecelakaan kerja
4) Dapat menduga akan timbulnya kesulitan sehingga lebih siap menghadapinya
Karena didukung oleh pengalaman kerja dimilikinya maka seorang pegawai yang berpengalaman dapat menduga akan adanya kesulitan dan siap menghadapinya.
5) Bekerja dengan tenang
Seorang pegawai yang berpengalaman akan memiliki rasa percaya diri yang cukup besar
(Asri, 1986 : 131)
Selain itu ada juga beberapa faktor yang mempengaruhi pengalaman kerja karyawan. Beberapa faktor lain mungkin juga berpengaruh dalam kondisi – kondisi tertentu, tetapi adalah tidak mungkin untuk menyatakan secara tepat semua faktor yang dicari dalam diri karyawan potensial . beberapa faktor tersebut adalah :
1) Latar belakang pribadi, mencakup pendidikan, kursus, latihan, bekerja. Untuk menunjukkan apa yang telah dilakukan seseorang di waktu yang lalu.
2) Bakat dan minat, untuk memperkirakan minat dan kapasitas atau kemampuan seseorang.
3) Sikap dan kebutuhan (attitudes and needs) untuk meramalkan tanggung jawab dan wewenang seseorang.
4) Kemampuan – kemampuan analitis dan manipulatif untuk mempelajari kemampuan penilaian dan penganalisaan.
5) Keterampilan dan kemampuan tehnik, untuk menilai kemampuan dalam pelaksanaan aspek – aspek tehnik pekerjaan.
(Handoko, 1984 : 241)
Ada beberapa hal juga untuk menentukan berpengalaman tidaknya seorang karyawan yang sekaligus sebagai indikator pengalaman kerja yaitu :
a. Lama waktu/ masa kerja.
Ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh seseorang dapat memahami tugas – tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakan dengan baik.
b. Tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
Pengetahuan merujuk pada konsep, prinsip, prosedur, kebijakan atau informasi lain yang dibutuhkan oleh karyawan. Pengetahuan juga mencakup kemampuan untuk memahami dan menerapkan informasi pada tanggung jawab pekerjaan. Sedangkan keterampilan merujuk pada kemampuan fisik yang dibutuhkan untuk mencapai atau menjalankan suatu tugas atau pekerjaan.
c. Penguasaan terhadap pekerjaan dan peralatan.
Tingkat penguasaan seseorang dalam pelaksanaan aspek – aspek tehnik peralatan dan tehnik pekerjaan.
(Foster, 2001 : 43).
Dari uraian tersebut dapat diketahui, bahwa seorang karyawan yang berpengalaman akan memiliki gerakan yang mantap dan lancar, gerakannya berirama, lebih cepat menanggapi tanda – tanda, dapat menduga akan timbulnya kesulitan sehingga lebih siap menghadapinya, dan bekerja dengan tenang serta dipengaruhi faktor lain yaitu : lama waktu/masa kerja seseorang, tingkat pengetahuan atau keterampilan yang telah dimiliki dan tingkat penguasaan terjadap pekerjaan dan peralatan. Oleh karena itu seorang karyawan yang mempunyai pengalaman kerja adalah seseorang yang mempunyai kemampuan jasmani, memiliki pengetahuan, dan keterampilan untuk bekerja serta tidak akan membahayakan bagi dirinya dalam bekerja.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan, bahwa pengalaman kerja adalah tingkat penguasaan pengetahuan serta keterampilan seseorang dalam pekerjaannya yang dapat diukur dari masa kerja dan dari tingkat pengetahuan serta keterampilan yang dimilikinya.
Pengukuran Pengalaman Kerja
Pengukuran pengalaman kerja sebagai sarana untuk menganalisa dan mendorong efisiensi dalam pelaksanaan tugas pekerjaan. Beberapa hal yang digunakan untuk mengukur pengalaman kerja seseorang adalah :
1) Gerakannya mantap dan lancar
Setiap karyawan yang berpengalaman akan melakukan gerakan yang mantap dalam bekerja tanpa disertai keraguan.
2) Gerakannya berirama
Artinya terciptanya dari kebiasaan dalam melakukan pekerjaan sehari – hari.
3) Lebih cepat menanggapi tanda – tanda
Artinya tanda – tanda seperti akan terjadi kecelakaan kerja
4) Dapat menduga akan timbulnya kesulitan sehingga lebih siap menghadapinya
Karena didukung oleh pengalaman kerja dimilikinya maka seorang pegawai yang berpengalaman dapat menduga akan adanya kesulitan dan siap menghadapinya.
5) Bekerja dengan tenang
Seorang pegawai yang berpengalaman akan memiliki rasa percaya diri yang cukup besar
(Asri, 1986 : 131)
Selain itu ada juga beberapa faktor yang mempengaruhi pengalaman kerja karyawan. Beberapa faktor lain mungkin juga berpengaruh dalam kondisi – kondisi tertentu, tetapi adalah tidak mungkin untuk menyatakan secara tepat semua faktor yang dicari dalam diri karyawan potensial . beberapa faktor tersebut adalah :
1) Latar belakang pribadi, mencakup pendidikan, kursus, latihan, bekerja. Untuk menunjukkan apa yang telah dilakukan seseorang di waktu yang lalu.
2) Bakat dan minat, untuk memperkirakan minat dan kapasitas atau kemampuan seseorang.
3) Sikap dan kebutuhan (attitudes and needs) untuk meramalkan tanggung jawab dan wewenang seseorang.
4) Kemampuan – kemampuan analitis dan manipulatif untuk mempelajari kemampuan penilaian dan penganalisaan.
5) Keterampilan dan kemampuan tehnik, untuk menilai kemampuan dalam pelaksanaan aspek – aspek tehnik pekerjaan.
(Handoko, 1984 : 241)
Ada beberapa hal juga untuk menentukan berpengalaman tidaknya seorang karyawan yang sekaligus sebagai indikator pengalaman kerja yaitu :
a. Lama waktu/ masa kerja.
Ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh seseorang dapat memahami tugas – tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakan dengan baik.
b. Tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
Pengetahuan merujuk pada konsep, prinsip, prosedur, kebijakan atau informasi lain yang dibutuhkan oleh karyawan. Pengetahuan juga mencakup kemampuan untuk memahami dan menerapkan informasi pada tanggung jawab pekerjaan. Sedangkan keterampilan merujuk pada kemampuan fisik yang dibutuhkan untuk mencapai atau menjalankan suatu tugas atau pekerjaan.
c. Penguasaan terhadap pekerjaan dan peralatan.
Tingkat penguasaan seseorang dalam pelaksanaan aspek – aspek tehnik peralatan dan tehnik pekerjaan.
(Foster, 2001 : 43).
Dari uraian tersebut dapat diketahui, bahwa seorang karyawan yang berpengalaman akan memiliki gerakan yang mantap dan lancar, gerakannya berirama, lebih cepat menanggapi tanda – tanda, dapat menduga akan timbulnya kesulitan sehingga lebih siap menghadapinya, dan bekerja dengan tenang serta dipengaruhi faktor lain yaitu : lama waktu/masa kerja seseorang, tingkat pengetahuan atau keterampilan yang telah dimiliki dan tingkat penguasaan terjadap pekerjaan dan peralatan. Oleh karena itu seorang karyawan yang mempunyai pengalaman kerja adalah seseorang yang mempunyai kemampuan jasmani, memiliki pengetahuan, dan keterampilan untuk bekerja serta tidak akan membahayakan bagi dirinya dalam bekerja.
Sumber :
http://skripsi-manajemen.blogspot.com/2011/02/pengertian-pengalaman-kerja.html
PENGERTIAN STRUKTUR ORGANISASI
Pengertian organisasi
Organisasi adalah sekelompok orang (dua
atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
.>Pengertian Dari Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap
bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di
harapakan dan di inginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan
jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur
organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor
kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa yang akan di
kerjakan.
.>Pengertian Pengorganisasian.
Pengorganisasian
adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian
didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi
sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan
demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Beberapa Teori Organisasi.
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi
adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di
bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Sumber :
http://blogputuyuda01.blogspot.com/2009/11/pengertian-struktur-organisasi-dan.html
www.indonetasia.com
ETIKA
A. Arti Definisi / Pengertian Etika ( Etik )
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter,
watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat
dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau
evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan.
B. Arti Definisi / Pengertian Etiket
Etiket adalah suatu sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang
mengatur hubungan antara kelompok manusia yang beradab dalam pergaulan.
C. Etika Dan Etiket Yang Baik Dalam Komunikasi
Berikut di bawah ini adalah beberapa etika dan etiket dalam berkomunikasi antar manusia dalam kehidupan sehari-hari :
1. Jujur tidak berbohong
2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
3. Lapang dada dalam berkomunikasi
4. Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik
5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
6. Tidak mudah emosi / emosional
7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog
8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
10. Bertingkahlaku yang baik
D. Contoh Teknik Komunikasi Yang Baik
- Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungan
- Gunakan bahawa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara
- Menatap mata lawan bicara dengan lembut
- Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum
- Gunakan gerakan tubuh / gesture yang sopan dan wajar
- Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara
- Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai sikon
- Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara
- Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi
- Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan karakteristik lawan bicara.
- Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang baik.
- Menggunakan komunikasi non verbal yang baik sesuai budaya yang berlaku
seperti berjabat tangan, merunduk, hormat, ces, cipika cipiki (cium
pipi kanan – cium pipi kiri)
- Dan lain sebagainya.
Pengantar dan Pengertian Etika
Teori-teori Etika yang akan dibahas dapat menentukan sikap setiap pelaku
komunikasi dalam mengambil tindakannya. Diharapkan dengan memahami
beberapa teori etika ini setiap pelaku komunikasi bisa mengambil
sikapnya sendiri berdasarkan teori-teori etika, dan sebaliknya kita pun
bisa memahami mengapa seseorang bertindak
begitu atau begini.
Pengertian Etika:
• ETIKA berasal dari bahasa Yunani yaitu “ETHOS” yang memiliki arti kebiasaan.
• Istilah Moral dan Etika sering diperlakukan sebagai dua istilah yang sinonim.
• Hal-hal yang perlu diperhatikan adanya suatu nuansa dalam konsep dan pengertian moral dan etika :
• Moral/Moralitas biasanya dikaitkan dengan system nilai tentang bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia.
Sistem nilai ini terkandung dalam ajaran berbentuk
etuah-petuah, nasihat, wejangan, peraturan, perintah dan semacamnya
yang diwariskan secara turun-temurun melalui agama atau kebudayaan
tertentu tentang bagaimana manusia harus hidup secara baik agar ia
benar-benar menjadi manusia yang baik.
• Berbeda dengan moralitas, etika perlu dipahami sebagai sebuah cabang
filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan
perilaku manusia dalam hidupnya.
• Nilai adalah sesuatu yang berguna bagi seseorang atau kelompok orang
dan karena itu orang atau kelompok itu selalu berusaha untuk mencapainya
karena pencapaiannya sangat memberi makna kepada diri serta seluruh
hidupnya. Norma adalah aturan atau kaidah dan perilaku dan tindakan
manusia.
• Sebagai cabang filsafat, Etika sangat menekankan pendekatan yang
kritis dalam melihat dan menggumuli nilai dan norma moral tersebut serta
permasalahan-permasalahan yang timbul dalam kaitan dengan nilai dan
norma-norma itu.
• Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan
norma moral yang menentukan dan terwujudnya dalam sikap dan pola
perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun sebagai kelompok
Dengan demikian, sebagaimana dikatakan oleh Magnis Suseno, Etika adalah
sebuah ilmun dan bukan sebuah ajaran.Yang memberi kita norma tentang
bagaimana kita harus hidup adalah moralitas. Sedangkan etika justru
melakukan refleksi kritis atau norma atau ajaran moral tertentu. Atau
kita bisa juga mengatakan bahwa moralitas adalah petunjuk konkret yang
siap pakai tentang bagaimana kita harus hidup. Sedangkan etika adalah
perwujudan dan pengejawantahan secara kritis dan rasional ajaran moral
yang siap pakai itu.Keduanya mempunyai fungsi yang sama, yaitu memberi
kita orientasi bagaimana dan kemana kita harus melangkah dalam hidup
ini.
Pengertian Etika
Dalam dua tulisan terdahulu telah kita uraikan perkembangan pemikiran
pada era Yunani klasik, yaitu berawal dari keprihatinan moral Socrates
lalu berkembang dengan tumbuhnya gagasan-gagasan filosofis pada
filsuf-filsuf sesudahnya, khususnya Plato dan Aristoteles.
Pengungkapan kenyataan ini tidak hanya bersifat historis belaka, namun
ada hikmah atau nilai yang berharga yang dapat kita petik. Pertama,
munculnya gagasan-gagasan filosofis yang besar-besar seperti yang
dicetuskan oleh, dalam kasus ini, Plato dan Aristoteles, tidak turun
dari langit secara tiba-tiba (taken for granted), melainkan hasil dari
pergulatan dan pergumulan dengan kehidupan nyata sehari-hari. Kedua,
kita melihat bahwa prinsip-prinsip etika dan logika berasal dari sumber
yang sama; dan hal ini menunjukkan bahwa nilai moral terkait erat
dengan pengetahuan; bahwa nilai subyek terkait erat dengan fakta obyek;
bahwa hati terkait erat dengan nalar.
PENGERTIAN ETIKA
Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.
Pengertian Etika
ETIKA, berasal dari kata ethos, salahsatu cabang ilmu filsafat oksiologi membahas bidang etika yaitu, tentang:
- nilai keutamaan dan bidang estetika
- nilai-nilai keindahan,
- pemilihan nilai-nilai kebaikan.
ETIK=ETIKA, ethics (Inggris)
adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana patutnya manusia hidup dalam masyarakat.
1. Pilihan apa yang baik
2. Apa yang buruk,
3. Segala ucapan senantiasa harus berdasarkan hasil-hasil pemeriksaan tentang perikeadaan hidup dalam arti yang seluas-luasnya.
Emanuel Kant, mengajukan satu pertanyaan
was sall ich tun
apa yang akan kita lakukan
(sesuai dengan norma yang berlaku).
Pertanyaan ini pada intinya ada suatu “pilihan” yang berarti adanya konsep nilai terhadap perbuatan yang akan kita lakukan.
Tugas Etika, bagi orang-orang yang berfikir dan bergerak secara
teoritis untuk memahami masalah-masalah yang dihadapi (baik masalah
kehidupan maupun masalah ilmu).
Pendapat saya tentang Etika:
Etika adalah sikap kritis setiap pribadi dan kelompok masyarakat dalam
merealisasikan moralitas itu. Karena Etika adalah refleksi kritis
terhadap moralitas, maka etika tidak bermaksud untuk membuat orang
bertindak sesuai dengan moralitas begitu saja.
Etika memang pada akhirnya menghimbau orang untuk bertindak sesuai
dengan moralitas, tetapi bukan karena tindakan itu diperintahkan oleh
moralitas (nenek moyang, orang tua, guru), melainkan karena ia sendiri
tahu bahwa hal itu memang baik baginya. Sadar secara kritis dan rasional
bahwa ia memang sudah sepantasnya bertindak seperti itu.Etika berusaha
menggugah kesadaran manusia untuk bertindak secara otonom dan bukan
heteronom.Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak secara bebas
dan dapat dipertanggungjawabkan karena setiap tindakannya selalu lahir
dari keputusan pribadi yang bebas dengan selalu bersedia untuk
mempertanggungjawabkan tindakannya itu karena memang ada alasan-alasan
dan pertimbangan-pertimbangan yang kuat mengapa ia bertindak begitu atau
begini.
Sumber :
http://ste84fredy.blog.com/2009/10/06/9/
Langganan:
Postingan (Atom)