Jumat, 25 Februari 2011

KARYA ILMIAH & NON ILMIAH

A. Pengertian Karya Ilmiah

Ada berbagai definisi tentang karya ilmiah sebagai berikut :

1.Dalam buku yang di tulis Drs.Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi disebutkan bahwa karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya[1].

2.Menurut Brotowidjoyo, karya ilmiah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut Metodologi penulisan yang baik dan benar.[2]

3.Menurut Hery Firman, karya ilmiah adalah laporan tertulis dan ai publikasikan dipaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang teliah dilakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. [3]

Dari berbagai macam pengertian karya ilmiah di atas dapat disimpulkan, bahwa yang dimaksud karya ilmiah dalam makalah ini adalah, suatu karangan yang berdasarkan penelitian yang ditulis secara sistematis, berdasarkan fakta di lapangan, dan dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah.

Karya ilmiah, suatu tulisan yang didalamnya membahas suatu masalah. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyedikan, pengamatan, pengumpulan data yang dapat dari suatu penelitian,baik penelitian lapangan, tes labolatorium ataupun kajian pustaka. Maka dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah,yang dikatakan dengan pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran yang logis dan empiris.

Karya ilmiah harus ditulis secara jujurdan akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya. Kebenaran dalam karya ilmiah adalah kebenaran yang objektif-positif, sesuai dengan data dan fakta di lapangan, dan bukan kebenaran yang normatif.berdasarkan hal semacam ini, jelas bahwa sebuah tulisan yang disebut sebagai karya ilmiah harus memiliki persyaratan-persyaratan khusus, seperti yang disebutkan Brotowidjojo yang ditulis oleh Yunita T. Winarto Dkk, dalam bukunya karya ilmiah sosial, bahwa karya ilmiah memiliki syarat- syarat sebagai berikut :[4]


1.Menyajikan fakta secara objektif

2.Mengemukakan segala uraian secara kejujuran

3.Disusun secara sistematis

4.Cenderung bersifat induktif.

5.Bertolak dari hipotesis tertentu.

6.Menghindari tindakan yang manifilatif .

7.Bersifat ekspositiris maupun argumentatif

Untuk memperjelas jawaban ilmiah terhadap permasalahan atau pertanyaan yang ada dalam suatu penelitian, penulisankarya ilmiah harus menggali khazanah pustaka, guna melengkapi teori-teori atau konsep-konsep yang relevan dengan permsalahan yang ingin dijawabnya. untuk itu penulisan karya ilmiah harus rajin dan teliti dalam hal membaca dam mencatat konsep-konsep serta teori-teori yang mendukung karya ilmiahnya tersebut. [5]


B. Jenis Karya Ilmiah.

Pada prinsipnya semua karya ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini yang membedakan hanyalah materi, susunan , tujuan serta panjang pendeknya karya tulis ilmiah tersebut,. Secara garis besar, karya ilmiah di klasifikasikan menjadi dua, yaitu karya ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian.[6]


1. Karya iImiah Pendidikan

Karya ilmiah pendidikan digunakan tugas untuk meresume pelajaran, serta sebagai persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan. Karya ilmiah pendidikan terdiri dari:

a. Paper (Karya Tulis).

Paper atau lebih populer dengan sebutan karya tulis, adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya.[7]

Tujuan pembuatan paper ini adalah melatih mahasiswa untuk mengambil intisari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan oleh dosen, penulisan paper ini agak di perdalam dengan beberapa sebab antara lain, Bab I Pendahuluan , Bab II Pemaparan Data, Bab III Pembahasan atau Analisisdan Bab IV Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

b. Pra Skripsi

Pra Skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai persyaratan mendapatka gelar sarjana muda. Karya ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa pada jenja0ng akademik atau setingkat diploma 3 ( D-3) .[8]

Format tulisannya terdiri dari Bab I Pendahuluan (latar belakang pemikiran, permasalahan, tujuan penelitian atau manfaat penelitian dan metode penelitian). Bab II gambaran umum ( menceritakan keadaan di lokasi penelitian yang dikaitkan dengan permasalahan penelitian, Bab III deskripsi data ( memaparkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian). Bab IV analisis (pembahasan data untuk menjawab masalah penelitian). Bab V penutup ( kesimpulan penelitian dan saran )

c. Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta- fakta empiris-objektif baik berdasarkan peneliian langsung (observasi lapangan ) maupun penelitian tidak langsung ( study kepustakaan)[9] skripsi ditulis sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana S1. Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah yaitu logis dan emperis.[10]

d. Thesis

Thesis adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dari pada skripsi, thesis merupakan syarat untuk mendapatkan gelar magister (S-2).

Penulisan thesis bertujuan mensinthesikan ilmu yng diperoleh dari perguruan tinggi guna mempeluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master, khazanah ini terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu hal yangmenjadi tema thesis tersebut.

e. Disertasi

Disertasi adalah suatu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci.

Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji pada sutu perguruan tinggi, desertasi berisi tentang hasil penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari desertasi tersebut, penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri, penulis desertasi berhak menyandang gelar Doktor.

2. Karya ilmiah Penelitian.

A, Makalah seminar.

1. Naskah Seminar

Naskah Seminar adalah karya ilmiah tang barisi uraian dari topik yang membahas suatu permasalahan yang akan di sampaikan dalam forum seminar. Naskah ini bisa berdasarkan hasil penelitian pemikiran murni dari penulisan dalam membahas atau memecahkan permasalahan yang dijadikan topik atau dibicarakan dalam seminar .[11]

2. Naskah Bersambung

Naskah Bersambung sebatas masih berdasarkan ciri-ciri karya ilmiah, bisa disebut karya tulis ilmiah. Bentuk tulisan bersambung ini juga mempunyai judul atau title dengan pokok bahasan (topik) yang sama, hanya penyajiannya saja yang dilakukan secara bersambung, atau bisa juga pada saat pengumpulan data penelitian dalam waktu yang berbeda.

B. Laporan hasil penelitian

Laporan adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah yang cara penulisannya dilakukan secara relatif singkat. Laporan ini bisa di kelompokkan sebagai karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian meskipun masih dalam tahap awal.


C. Jurnal penelitian

Jurnal penelitian adalah buku yang terdiri karya ilmiah terdiri dari asal penilitian dan resensi buku. Penelitian jurnal ini harus teratur continue) dan mendapatkan nomor dari perpustakaannasional berupa ISSN(international standard serial number).[12]

C. Kerangka Penyusunan Karya ilmiah

Kerangka karya ilmiah terdiri dari:

1. Judul
2. Lembar Pengesahan
3. Abstrak/Ringkasan
4. Kata Pengantar
5. Daftar Isi
6. Daftar Tabel
7. Daftar Gambar
8. Daftar Lampiran
9. Daftar Istilah dan atau Daftar Singkatan [kalau ada]
10. BAB I Pendahuluan (latar belakang, identifikasi masalah, maksud dantujuan, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran)
11. BAB II Tinjauan Pustaka
12. BAB III Bahan dan Metode Penelitian (bentuk penelitian, subjek penelitian, ukuran sampel, definisi operasional, variabel penelitian, prosedur penelitian, cara pemeriksaan/pengukuran, analisis data, tempat dan waktu penelitian, jadwal penelitian, alur penelitian)
13. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
14. BAB V Kesimpulan dan Saran
15. Daftar Pustaka
16. Lampiran[13]


D. Teknik Penyusunan Karya ilmiah

Kerangka Penyusunan Karya Ilmiah.

Dalam penyusunan karya ilmiah terdapat lima tahap antara lain.

1. Tahap Persiapan

2. Tahap Pengumpulan data.

3. Tahap Pengorganisasian.

4. Tahap Pemeriksaan/ penyunting konsep.

5. Tahap Penyajian.[14]


1.Tahap Persiapan.

Dalam tahap persiapan dilakukan:

a. Pemilihan masalah atau topik dan mempertimbangkan

i.Topik yang akan di pilih harus yang ada di sekitar penulis.

ii.Topik yang di pakai harus topik yang paling menarik dari topik yangada.

iii.Pembahasan harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas.

iv.Memilki data dan fakta yang obyektif dan mencukupi.

v.Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.

vi.Harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan referensi.

b.Pembatasan topik atau penentuan judul[15]

i.Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.

ii.Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisn karya ilmiah atau setelah selesai penulisan karya ilimiah tersebut.

iii.Penentuan judul karya ilmiah harus dapat menjawab dari pertanyaan yang mengandungunsure 4W + 1H yakni what (apa), why (kenapa), who (siapa), where (dimana) dan how (bagaimana).

c.Pembuatan kerangka karangan (outline)

i.Membimbing untuk memulai menyusun kerangka karangan.

ii.Membuat pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang tindih dalam penulisannya.

iii.Pembuatanrencana daftar isi dari karya ilmiah.

2.Tahap penulisan data

a.Pencarian keterangan dari bhn bacaan atau referensi.

b.Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan dijadikan tema dalam karya ilmiah.

c.Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema dari karya ilmiah.

d.Melakukan percobaan dilabolatorium atau pengujian data di lapangan.

3.Tahap Pengorganisasian dan pengkonsepan

a.Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam karya ilmiah, data yang telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan sesuai jenis, sifat dan bentuk data.

b.Pengkonsepan karya ilmiah dilakuakn sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.[16]

4.Tahap pemeriksaan atau penyuntingan konsep (editing), tahap ini bertujuan untuk :

a.Melengkapi data yang dirasa masih kurang.

b.Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan pokok bahasan karya ilmiah.

c.Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan-bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan yang lain.

d.Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD.[17]

5.Tahap Penyajian

a.Teknik penyajian karya ilmiah harus dengan memperhatikan :

i.Segi kerapian dan kebersihan.

ii.Tata letak (layout) unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal padahalaman pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka, dll.

iii.Memakai standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, missal standar penulisan kutipan, catatan kaki, daftar pustaka dan penggunaan bahasa sesuai dengan EYD.


KARYA NON ILMIAH

Karya Tulis Non-ilmiah



Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).



Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah :



ditulis berdasarkan fakta pribadi,
fakta yang disimpulkan subyektif,
gaya bahasa konotatif dan populer,
tidak memuat hipotesis,
penyajian dibarengi dengan sejarah,
bersifat imajinatif,
situasi didramatisir,
bersifat persuasif.
tanpa dukungan bukti


Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman.


C. Perbedaan Karya Ilmiah dengan Non-ilmiah

Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.

Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek. Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi. Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.

Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk semi-ilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semi-ilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semi-ilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semi-ilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semi-ilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semi-ilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semi-ilmiah.

Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semi-ilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi-ilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.

Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya nonilmiah bersifat (1) emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi, (2) persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative, (3) deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan (4) jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.



Demikian penjelasan dari saya yang saya buat berdasarkan hasil dari karya-karya orang lain yang kemudian saya rangkum dan saya tampilkan di blog ini. Berikut adalah karya yang saya jadikan sumber tulisan saya :



http://noorifada.files.wordpress.com/2008/09/2-mpi-karya-ilmiah.pdf
http://maizuddin.wordpress.com/2010/05/06/apakah-karya-tulis-ilmiah-itu/
http://silvergrey23.blogspot.com/2010/11/wacana-non-ilmiah.html
http://fuad30.blog.friendster.com/2008/10/karya-ilmiah/
http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/07/karya-ilmiah-dan-non-ilmiah.html

PENALARAN DEDUKTIF

Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.

Contoh :

Sebuah sistem generalisasi.

Laptop adalah barang eletronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi, DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi,

Generalisasi : semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.

Deduksi ialah proses pemikiran yang berpijak pada pengetahuan yang lebih umum untuk menyimpulkan pengetahuan yang lebih khusus.

Bentuk standar dari penalaran deduktif adalah silogisme, yaitu proses penalaran di mana dari dua proposisi (sebagai premis) ditarik suatu proposisi baru (berupa konklusi)

Bentuk silogisme

Silogisme kategoris: terdiri dari proposisi-proposisi kategoris.
Silogisme hipotesis: salah satu proposisinya berupa proposisi hipotesis.
Misalnya:

Premis 1 : Bila hujan, maka jalanan basah

Premis 2 : Sekarang hujan

Konklusi : Maka jalanan basah.

Bandingkan dengan jalan pikiran berikut:

Premis 1 : Bila hujan, maka jalanan basah

Premis 2 : Sekarang jalanan basah

Konklusi : Maka hujan.

Silogisme Standar

Silogisme kategoris standar = proses logis yang terdiri dari tiga proposisi kategoris.

Proposisi 1 dan 2 adalah premis

Proposisi 3 adalah konklusi

Contoh:

“Semua pahlawan adalah orang berjasa

Kartini adalah pahlawan

Jadi: Kartini adalah orang berjasa”.

Kesimpulan hanya dicapai dengan bantuan proposisi dua

Jumlah term-nya ada tiga, yakni: pahlawan, orang berjasa dan Kartini.

Masing-masing term digunakan dua kali.

Sebagai S, “Kartini” digunakan 2 kali (sekali di premis dan sekali di konklusi)

Sebagai P, “orang berjasa” digunakan 2 kali (sekali di premis dan sekali di konklusi)

Term “pahlawan”, terdapat 2 kali di premis, tapi tidak terdapat di konklusi.

Term ini disebut term tengah (M, singkatan dari terminus medius). Dengan bantuan term tengah inilah konklusi ditemukan (sedangkan term tengah sendiri hilang dalam konklusi).

Term predikat dalam kesimpulan disebut term mayor, maka premis yang mengandung term mayor disebut premis mayor (proposisi universal), yang diletakkan sebagai premis pertama.

Term subyek dalam kesimpulan disebut term minor, maka premis yang mengandung term minor disebut premis minor (proposisi partikular), yang diletakkan sebagai premis kedua.

Term mayor akan menjadi term predikat dalam kesimpulan; sedangkan term minor akan menjadi term subyek dalam kesimpulan

Dengan demikian, kesimpulan dalam sebuah silogisme adalah atau “S = P” atau “S ¹ P”. Kesimpulan itu merupakan hasil perbandingan premis mayor(yang mengandung P) dengan premis minor (yang mengandung S) dengan perantaraan term menengah (M).

Karena M = P; sedang S = M; maka S = P

Premis mayor M = P M = term antara

Premis minor S = M P = term mayor

Kesimpulan S = P S = term minor

Hukum-hukum Silogisme

a. Prinsip-prinsip Silogisme kategoris mengenai term:

Jumlah term tidak boleh kurang atau lebih dari tiga
Term menengah tidak boleh terdapat dalam kesimpulan
Term subyek dan term predikat dalam kesimpulan tidak boleh lebih luas daripada dalam premis.
Luas term menengah sekurang-kurangnya satu kali universal.
b. Prinsip-prinsip silogisme kategoris mengenai proposisi.

Jika kedua premis afirmatif, maka kesimpulan harus afirmatif juga.
Kedua premis tidak boleh sama-sama negatif.
Jika salah satu premis negatif, kesimpulan harus negatif juga (mengikuti proposisi yang paling lemah)
Salah satu premis harus universal, tidak boleh keduanya pertikular.
Bentuk Silogisme Menyimpang

Dalam praktek penalaran tidak semua silogisme menggunakan bentuk standar, bahkan lebih banyak menggunakan bentuk yang menyimpang. Bentuk penyimpangan ini ada bermacam-macam. Dalam logika, bentuk-bentuk menyimpang itu harus dikembalikan dalam bentuk standar.

Contoh:

“Mereka yang akan dipecat semuanya adalah orang yang bekerja tidak disiplin. Kamu kan bekerja penuh disiplin. Tak usah takut akan dipecat”.

Bentuk standar:

“Semua orang yang bekerja disiplin bukanlah orang yang akan dipecat.

Kamu adalah orang yang bekerja disiplin.

Kamu bukanlah orang yang akan dipecat”.


SUMBER :
http://nopi-dayat.blogspot.com/2010/03/penalaran-deduktif.html

PENALARAN INDUKTIF

Metode penalaran induktif adalah adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala. Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi.

Jenis-jenis penalaran induktif adalah :
Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
• Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
• Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik.
Pernyataan “semua bintang sinetron berparas cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya:
Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.
Macam-macam generalisasi
Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk
Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.
Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2. Sampel harus bervariasi.
3. Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
Kausalitas
Kausalitas merupakan perinsip sebab-akibat yang dharuri dan pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.
Analogi
Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada. Contohnya pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.
Salah Nalar
Salah nalar adalah kesalahan struktur atau proses formal penalaran dalam menurunkan kesimpulan sehingga kesimpulan tersebut menjadi tidak valid. Jadi berdasarkan pengertian tersebut, salah nalar bisa terjadi apabila pengambilan kesimpulan tidak didasarkan pada kaidah-kaidah penalaran yang valid. Terdapat beberapa bentuk salah nalar yang sering kita jumpai, yaitu: menegaskan konsekuen, menyangkal antiseden, pentaksaan, perampatan-lebih, parsialitas, pembuktian analogis, perancuan urutan kejadian dengan penyebaban, serta pengambilan konklusi pasangan.

Kamis, 06 Januari 2011

Manfaat Minyak Zaitun

Minyak Zaitun atau Olive Oil adalah sebuah minyak buah yang didapat dari zaitun (Olea europaea), pohon tradisional dari basin Mediterania. Merupakan minyak istimewa karena mempunyai banyak manfaat , antara lain sebagai penambah cita rasa makanan, kesehatan , kecantikan, juga sebagai bahan bakar lampu minyak.

Zaitun (Olea europaea) adalah pohon kecil tahunan dan hijau abadi, yang buah mudanya dapat dimakan mentah ataupun sesudah diawetkan sebagai penyegar. Buahnya yang tua diperas dan minyaknya diekstrak menjadi minyak zaitun yang dapat dipergunakan untuk berbagai macam keperluan. Zaitun adalah anggota suku Oleaceae.

Komposisi :
Minyak zaitun dianggap sebagai minyak yang sehat karena mengandung lemak tak jenuh yang tinggi (utamanya asam oleik dan polifenol).
Minyak zaitun mengandung vitamin E dan vitamin K yang baik untuk kesehatan kulit. Baik untuk merawat kecantikan wanita.

Berbagai manfaat Minyak Zaitun:

Minyak Zaitun dapat digunakan untuk memasak, kosmetik, obat-obatan, dan sabun, dan juga sebagai bahan bakar untuk lampu minyak.

Penghilang Rasa Sakit
Berdasarkan penelitian yang dilakukan tim dari Monell Chemical Senses Center di Philadelphia, Amerika Serikat, disebutkan ada beberapa jenis minyak zaitun murni atau disebut extra virgin olive oil yang mengandung oleocanthal yang dipercaya mampu mengurangi rasa sakit.
Melalui zat tersebut sebagai anti peradangan alami, dengan cara menghambat kerja enzim-enzim COX-2, yang menyebabkan sakit rematik.
Dari beberapa jenis minyak zaitun yang ada, cukup dengan mencicipi beberapa tetes saja, sudah dapat diketahui bahwa minyak zaitun itu memiliki kandungan oleocanthal atau tidak. Dan jika Anda merasakan sesuatu yang menyengat pada tenggorokan, berarti ada kandungan tersebut didalamnya.

Pada rambut
Pemakaian perawatan rambut dan kulit kepala yang mengandung minyak zaitun diyakini sebagai solusi yang tepat dan sehat. Pasalnya, nutrisi yang terkandung di dalamnya dapat memperbaiki kutikula rambut yang rusak sekaligus memberi kelembaban ekstra pada rambut. Sehingga rambut menjadi lebih sehat, lembut, berkilau dan tidak mudah bercabang.

Jika dioleskan ke mahkota kepala, minyak zaitun akan membantu menyuburkan rambut, membuatnya hitam dan lebat. Caranya bisa dicampurkan dengan penggunaan shampoo yang biasa dipakai sehari-hari kemudian bilas hingga bersih

Minyak zaitun yang murni (Extra Virgin Olive Oil atau Un-refined Olive Oil) dapat digunakan langsung pada kulit kepala sebelum melakukan perawatan creambath. Bahkan campuran minyak zaitun dengan minyak jarak, perasan lemon serta larutan air dari seduhan daun peppermint diyakini sebagai resep alami untuk mencegah ketombe dan gatal pada kulit kepala.

Pada wajah
Produk kecantikan yang mengandung minyak zaitun dipercaya dapat membantu mempertahankan kelembaban dan elastisitas kulit sekaligus memperlancar proses regenerasi kulit, sehingga kulit tidak mudah kering dan berkerut. Untuk wajah, minyak zaitun dapat dicampur dengan masker atau diulaskan langsung pada kulit wajah.

Oleskan minyak zaitun merata dari kulit wajah sampai leher setiap malam, (scrub tak perlu dilakukan tiap malam) sambil melakukan pijatan ringan. Pijatan tersebut berfungsi mengendurkan ketegangan otot wajah setelah Anda lelah beraktifitas. Diamkan selama 10 menit agar meresap, setelah itu bilas hingga bersih.

Tubuh
Untuk tubuh minyak zaitun dapat digunakan sebagai carrier oil untuk campuran minyak esensial sebagai minyak pijat. Minyak zaitun juga dapat digunakan sebagai campuran body lotion atau sabun mandi untuk menjaga kelembapan dan kelembutan kulit.Bahkan minyak zaitun juga berkhasiat untuk mempertahankan bentuk serta kekencangan payudara. Sedangkan untuk tangan dan kaki, minyak zaitun dapat juga digunakan untuk mengurangi kulit yang menebal pada telapak kaki, mempertahankan kehalusan kulit, serta menguatkan kuku. Karena itu, tak ada salahnya untuk anda menggunakan minyak zaitun pada kulit sehabis mandi agar kulit senantiasa lembap dan lembut.

Campuran minyak zaitun kedalam makanan atau menggosoknya langsung kekulit dapat menjaga kelembapan kulit. Minyak zaitun mengandung vitamin E dan vitamin K yang baik untuk kesehatan kulit.

Memakan buah zaitun langsung juga sangat bermanfaat. Kandungan oleic acid dapat mengenyalkan kulit dan melindungi elastisitas kulit dari kerusakan.

Manfaat Susu Kedelai

SUSU kedelai mulai naik pamor. Dulu, kita mengenal kacang kedelai sebagai produk olahan rumahtangga. Kemasannya hanya dibungkus plastik, dan dijajakan pedagang asongan dengan harga Rp 500-Rp 1.000 sebungkus.

Tapi, kini, susu nabati ini sudah mejeng di etalase-etalase supermarket dan hipermarket. Dikemas dalam botol kaca, harga jual susu kedelai buatan pabrik tiga sampai empat kali lipat susu kedelai keliling. Belakangan, produsen susu kedelai botolan ini pun cukup gencar mempromosikan produknya di layar kaca.

Masuknya pemodal besar ke bisnis susu kedelai menunjukkan besarnya prospek bisnis ini. Maklum, untuk menghindari kolestrol dan kegemukan, orang berpaling dari susu sapi ke susu nabati.

Tak hanya menjanjikan keuntungan, susu kedelai juga mengandung beribu manfaat. Dia merupakan pilihan para vegetarian atau pelaku diet. “Bagi mereka yang ingin diet, susu kedelai bagus karena mengandung lesitin,” Demikian juga dengan susu kedelai dari MELILEA
Dus, susu kedelai akan mencukupkan kebutuhan gizi para vegetarian dan pelaku diet. Susu kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati terbaik.”Protein berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, menjaga kesehatan dan stamina tubuh, serta mengganti sel-sel yang rusak atau tua,” ujar Rachmawati, pakar pangan

dari Universitas Sahid, Jakarta.

Sayang, masih banyak orang enggan minum susu kedelai. Salah satunya karena kebanyakan susu kedelai yang ada di pasaran berbau alias langu. Sebagian lagi malah bilang, rasanya eneg. Namun untuk susu kedelai dari Melilea rasanya lebih enak dan gurih, tidak ada rasa langu.

Serba Serbi Laptop

Makin berkembangnya zaman kemajuan teknologi pun semakin meningkat, dulu orang menganggap laptop bukanlah suatu barang yang terlalu di butuhkan.
Tapi melihat persaingan dan perkembangan bisnis saat ini, perkembangan laptop pun semakin meningkat......
Selain bentuknya yang simple dan mudah dibawa kemana-kemana jaringan internet yang mudah diakses lewat laptop makin digemari oleh masyarakat.
Tapi kadang orang hanya memanfaat laptop sebagai ajang gaya-gayaan atau sekedar ikutin tren semata.
Lewat buku ini kalian bisa terus memahami berbagai fungsi laptop yang tentunya sangat bermanfaat buat kalian diantaranya mencoba free hotspot,browsing, kirim email, transfer data ke hanphone atau PDA, konek ke jaringan komputer lokal (LAN), dan masih banyak lagi.
Pokonya hal seru lainnya bisa kalian temuin lewat laptop kalian, buku ini akan memandu anda tuk lebih dalam lagi memahami semua itu.

Lebih lanjut tentang: Serba-SERBI LAPTOP

Lingkungan Pembuat Roti

Ada terdapat berbagai macam jenis usaha rumahan yang dijalani oleh orang-orang. Dari modal yang kecil hingga modal yang besar dikeluarkan. Usaha rumahan ini biasanya dijalankan oleh seluruh anggota keluarga Karena biasanya tidak memproduksi dalam jumlah yang sangat banyak.

Dari sebuah keahlian yang diturunkan oleh sang Ayah Pak Imam mendapatkan keuntungan yang lumayan untuk menghidupi keluarganya. Awalnya hanya penjual roti keliling dengan buatan tangan sendiri kini dapat membuka toko roti sendiri. Dari keahlian Pak Imam turunkan kepada istri dan anak-anaknya. Tentu saja rasa dari roti yang dibuat semua oarng berbeda-beda, karena ketekunan Pak Imam dalam menekuni keahliannya ia mendapatkan keutungan besar. Usaha rumahan ini sudah ditekuninya selama bertahun-tahun hingga akhirnya ia bisa sukses menjalankan usaha rumahannya itu.

Ayahnya adalah seorang yang berprofesi sebagai pembuat kue, "awalnya dari kecil melihat dan memperhatikan sang ayah membuat roti dengan penuh semangat menarik keinginan saya untuk mencoba", ujar Pak Imam. Dari saat itulah ia bertekad ingin menjadi pembuat roti. Namun saat ia beranjak dewasa ayahnya mengalami sakit keras dan kemudian pergi meninggalkan keluarga. Yang akhirnya membuat ia dan keluarga kehilangan penopang hidup dan juga kehabisan harta karna membiayai ayahnya. Saat itula ia memulai semuanya dari awal sebagai pembuat dan penjual roti keliling demi menopang kehidupan ibu dan adik-adiknya.

Ampai akhirnya ia menikah dan dikaruniai seorang anak laki-laki. Istri dan anak terharu melihat kegigihan sang ayah yang berjuang keras demi menghidupi keluarganya membuat istri dan anaknya juga berusaha keras untuk belajar membuat roti. Kehidupannya berlangsung sebagai penjual roti keliling sampai anaknya beranjak dewasa ia pun mencapai kesuksesannya dengan berdoa dan berusaha sebagai penjual roti dan iapun membuka toko roti sendiri bersama didampingi oleh istri dan anaknya.

Hak Paten Indonesia

Saat ini, teknologi mempunyai peran yang sangat signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Negara yang menguasai dunia adalah negara yang menguasai teknologi. Amerika serikat, Jerman, Perancis, Rusia dan Cina merupakan contoh negara yang sangat maju dalam bidang teknologi sehingga mereka mampu memberi pengaruh bagi negara lain. Negara-nnegara tersebut melindungi teknologi mereka secara ketat. Jadi jika ada seorang mahasiswa asing yang belajar dalam bidang teknologi di negara-negara tersebut, maka dosen tidak menularkan seluruh ilmunya kepada si mahasiswa tersebut. Karena itu, Indonesia perlu merangsang warga negaranya untuk mengembangkan teknologi dengan mengembangkan sistem perlindungan terhadap karya intelektual di bidang teknologi yang berupa pemberian hak paten.

Hak paten merupakan hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi selama waktu tertentu. Seorang inventor dapat melaksanakan sendiri invensinya atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakannya. Invensi merupakan ide dari inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi yang dapat berupa produk/proses atau penyempurnaan dan pengembangan dari produk/proses. Sedangkan inventor adalah orang baik secara sendiri maupun bersama dengan orang lain melaksanakan ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang menghasilkan invensi.

Syarat mendapatkan hak paten ada tiga yaitu penemuan tersebut merupakan penemuan baru. Yang kedua, penemuan tersebut diproduksi dalam skala massal atau industrial. Suatu penemuan teknologi, secanggih apapun, tetapi tidak dapat diproduksi dalam skala industri (karena harganya sangat mahal / tidak ekonomis), maka tidak berhak atas paten. Yang ketiga, penemuan tersebut merupakan penemuan yang tidak terduga sebelumnya (non obvious). Jadi bila sekedar menggabungkan dua benda tidak dapat dipatenkan. Misalnya pensil + penghapus menjadi pensil dengan penghapus diatasnya. Hal ini tidak bisa dipatenkan.

Hak paten diatur dalam Undang Undang No 14 Tahun 2001 tentang paten. Dalam undang-undang ini diatur mengenai syarat paten, jangka waktu berlakunya paten, hak dan kewajiban inventor sebagai penemu invensi, tata cara permohonan hak paten, pegumuman dan pemeriksaan substansif dll. Dengan adanya undang-undang ini maka diharapkan akan ada perlindungn terhadap kerya intelektual dari putra dan putri indonesia.

Nasib Pengemis

Menurut peneliti dari Pusat Penelitian Ekonomi (P2E) LIPI, Latif Adam, angka pengangguran di Indonesia diperkirakan akan naik sebesar 9 persen di tahun 2009 dari tahun lalu, sekitar 8.5 persen. Menurutnya, kenaikan jumlah pengangguran ini lebih disebabkan menurunnya penyerapan tenaga kerja dalam bidang industri, yang mencapai 36.6 persen pada kuartal kedua di tahun 2008 ini.

Tapi bukan hanya pada status pengangguran yang menjadi pekerjaan besar pemerintah saat ini. Lebih dari itu... yang lebih parah adalah dampak jumlah pengangguran yang setiap tahun menunjukkan grafik naik atau bertambah. Belum lagi persoalan jumlah penduduk yang mencapai pertambahan hingga satu juta orang setiap tahunnya.

Secara matematis, bertambahnya angka pengangguran otomatis akan menambah daftar warga miskin di tanah Soekarno ini. Bisa dibayangkan, angka kelulusan yang tinggi dari tamatan SMA atau yang sederajat tahun ini saja, bila tidak terserap dunia kerja.. ya mau ke mana? Untung-untung kalau mereka punya kompetensi atau bakat jadi pengusaha, bisa membuka lapangan keja sendiri. Kalau tidak? Salah siapa?

Melirik Pengemis....
Tak seorangpun mau menjadi pengemis. Apa lagi sengaja menyandangnya. salah satu faktor penyebab maraknya pengemis sebagai profesi yang 'terpaksa' maupun 'dipaksa' adalah dampak dari tidak adanya solusi yang menjamin masa depan mereka. Mungkin di luar sana ada yang mengemis, padahal pernah mengenyam dunia pendidikan sekelas SMP sampai jejang SMA. Apa lagi sekarang untuk menjadi karyawan atau tenaga honorer saja bukan lagi berlabel lulusan SMA tapi Sarjana. La wong.. lulusan Sarjana saja banyak yang menganggur.. apa lagi lulusan SMA? Apa kata dunia?

Pengangguran, apa hubungannya dengan pengemis? Tentu saja ada. Kalau yang menganggur tidak punya pekerjaan.. mau lari ke mana? Yang kebal muka enjoy saja jadi pengemis. Atau mungkin dibayar jadi pengemis. Sama saja, namanya juga peminta-minta. Mereka juga berbuat untuk sekadar mengisi perut. Mirisnya, tindakan aparat yang seperti Rambo, seolah mereka adalah binatang yang tak punya nilai di masyarakat. Padahal pengemis juga manusia.

Homework bagi pemerintah untuk segera merealisasikan janji-janjinya. Jaminan untuk pemberantasan pengemis dan sekutunya, harus segera terlaksana. Bukan dengan aksi jago-jagoan. Siapa kuat siap lemah? Yang kuat tentu menang. Yang lemah tentu kalah. Tapi pemerintah harus cerdas, karena para pengemis juga adalah warga negara yang harus dijamin hidupnya oleh pemerintah. Dengan kata lain, mereka juga manusia seperti kita. Mereka adalah anak bangsa yang 'mungkin' terlupakan oleh para koruptor di negeri ini.

etika mengendarai kendaraan bermotor

Pernahkah anda lihat bagaimana sebagian pengendara sepeda motor berkendara? Jika iya, kira-kira apa pendapat anda? Ugal-ugalan,tidak tertib dan main serobot kah? Menurut saya seperti itulah sifat pengendara motor kita. Tidak heran angka kecelakaan sepeda motor jauh meninggalkan moda transportasi yang lain. Etika pengendara telah hilang. Anda bisa lihat banyak pengendara sepeda motor yang tidak tertib, misalnya dengan menerobos lampu merah, melaju di jalur yang berlawanan atau bahkan memutar balik di tempat yang tidak seharusnya. Mereka selalu ingin paling depan di lampu merah, bahkan melalaikan garis putih di persimpangan lampu lalu lintas. Ini semua membuat pengemudi moda transportasi lain menjadi tidak aman dan nyaman. Bagaimana mengatasinya?

Pertama, pemerintah haruslah mengurangi laju pertumbuhan sepeda motor. Dengan mengurangi tingkat pertumbuhan, otomatis segala hal negatif di dalamnya dapat diredam. Sepeda motor adalah moda transportasi yang paling tinggi tingkat pertumbuhannya dibandingkan moda transposrtasi lain. Setiap tahun pertumbuhan sepeda motor bisa hampir 100%. Hal ini karena pemerintah lalai dalam membuat sebuah moda transportasi umum yang bisa mengangkut banyak orang sehingga banyak masyarakat yang lari ke moda angkutan roda dua. Buatlah angkutan yang baik untuk masyarakat sehingga laju kecelakaan akibat sepeda motor pun akan berkurang atau mungkin bisa dihentikan.

Kedua, Perbanyak petugas di lapangan. Saya sering sekali melihat kurangnya petugas di lapangan. Hal ini diperparah oleh rusaknya etika pengendara sehingga makin kacaulah keadaan jalanan. Kebut-kebutan tak terhindarkan dan tentu saja nyawalah taruhannya. Tidak hanya keamanan pengendara tersebut, tetapi juga kenyamanan pengendara lain yang sangat terganggu oleh pengendara lain yang tak bertanggung jawab.

Ketiga, pemerintah haruslah bisa menyosialisasikan pentingnya berkendara dengan aman. Pentingnya berhelm standar tinggi dan berboncengan yang melebihi kapasitas harus ditindak dengan tegas. Keselamatan adalah nomor satu dan proritas utama. Tidak ada toleransi. Misalnya dengan mengendarai barang melebihi kapasitas atau membonceng lebih dari satu orang. Hal ini sering sekali menyebabkan kecelakaan baik korban jiwa maupun harta. Parahnya, kadang polisi atau petugas mengaggap hal ini biasa dan wajar. Padahal, korban biasa datang dari hal seperti ini.

Intinya, wajah jalanan kita haruslah diperbaiki. Tindak segala pelanggar lalu lintas sehingga etika dan kecelakaan berlalu lintas bisa terjaga dengan baik.

Teroris dan Koruptor: Dua Tragedi Kemanusiaan yang sering terjadi

Setelah cukup lama adem ayem dari hiruk pikuk terorisme, maka Tahun 2009 negara ini ternoda kembali dengan adanya bom di Mega Kuningan yang meremukkan Hotel JW Marriot dan Ritz-Carlton. Bukan hanya Indonesia yang berduka. Seluruh dunia juga bersedih atas kejadian biadab tersebut. Sebuah pilihan yang menimbulkan luka dan penderitaan, bukan hanya bagi para korban, tetapi juga bagi sanak saudara korban. Implikasi lebih luas melanda seluruh sektor kehidupan di negeri ini, terutama sektor pariwisata. Indonesia, bukan destinasi wisata yang aman untuk dikunjungi. Bom Kuningan, bukan hanya meluluhlantakkan dua hotel bintang lima, tetapi lebih dari itu, mampu meruntuhkan ekonomi Indonesia.

Pada sisi Indonesia yang lain, berita heboh terakhir adalah dugaan keterlibatan ketua KPK non aktif Antasari Azhar dalam peristiwa kematian Direktur PT Rajawali Putra Banjaran. Kasus ini merembet ketika Antassari menyatakan ada pemerasan yang dilakukan oknum petinggi KPK dalam sebuah kasus korupsi. Saat ini, KPK sebagai lembaga pemberantas korupsi sedang terancam eksistensinya. Ada apa dengan KPK dan korupsi? Mengapa kasus korupsi selalu berlarut-larut?

Jika kita mengamati kinerja polisi ketika menangkap tersangka teroris, maka kita patut mengacungi jempol. Para tersangka ditangkap dengan pengawalan yang sangat ketat. Tangan diborgol dan muka ditutup dengan penutup kepala. Mereka memang orang yang sangat berbahaya. Hal ini sangat kontras dengan perlakuan terhadap para koruptor. Para koruptor selalu kelihatan rapi dan dibentengi dengan puluhan pengacara. Ketika ada usulan adanya seragam bagi para koruptor, maka terjadi perdebatan yang sengit. Rupanya, koruptor masih mempunyai daya tawar di negeri ini.

Jika kita melihat persamaan antara koruptor dan teroris, maka kita akan mendapati bahwa keduanya sama-sama merupakan tragedi bagi kemanusiaan. Bukan hanya di negeri ini, tetapi juga di seluruh muka bumi. Keduanya menimbulkan kerugian pada banyak sektor. Bayangkan saja, misalnya ada korupsi dalam bidang pembangunan jalan raya. Maka seandainya jalan yang dibangun tidak sesuai standar sehingga cepat rusak, maka banyak angkutan yang tidak bisa lewat. Berapa ratus kontainer yang tidak dapat mengangkut muatannya? Berapa bis dan truk yang tidak dapat beroperasi dengan baik? Seandainya ada korupsi dalam bidang pendidikan, berapa anak sekolah yang tidak mendapat hak atas pendidikannya dengan layak? Bagaimana dengan guru-guru yang berpeluh-peluh untuk mengajar? Koruptor sebagai ancaman nasional sama berbahayanya dengan teroris. Karena itu, sudah sepantasnya para pelaku teroris dan koruptor mendapat hukuman seberat-beratnya di negeri ini.

Perkembangan Energi Fuel Cell

Polusi atau emisi gas buang kendaraan bermotor dan efek rumah kaca menjadi salah satu pemicu utama terjadinya pemanasan global. Dunia kini dihantui suhu permukaan bumi yang kian panas. Lalu, terobosan apa yang harus dilakukan untuk mengerem laju kenaikan suhu itu ?

PEMICU UTAMA - Polusi atau emisi gas buang kendaraan bermotor menjadi salah satu pemicu utama terjadinya pemanasan global. Penerapan teknologi ramah lingkungan fuel cell diharapkan menjadi pengerem laju kenaikan suhu bumi yang kian memanas.

Berdasarkan data dari US National Climatic Data Center tahun 2001, para ilmuwan memperkirakan bahwa dalam lima tahun ke depan, rata-rata keseluruhan permukaan temperatur akan mengalami peningkatan sekitar 1 - 4,5 derajat Fahrenheit atau 0,6 - 2,5 derajat Celsius. Pada abad berikutnya, kenaikan itu berkisar 2,2 - 10 derajat Fahrenheit (1,4 - 5,8 derajat Celsius).

Lalu apa yang menjadi penyebab kenaikan suhu tersebut" Salah satunya berasal dari kian banyaknya kendaraan bermotor di berbagai penjuru kota dunia.

Di Indonesia misalnya, berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2001, dalam tujuh tahun terakhir, jumlah kendaraan menjadi hampir dua kali lipat dengan kenaikan rata-rata 14 persen.

Sedangkan jumlah kendaraan di Jakarta, dalam tujuh tahun terakhir mengalami kenaikan rata-rata 21 persen. Artinya, dari 2.063.490 unit kendaraan pada tahun 1993 bertambah menjadi hampir 5 juta unit di tahun 1999.

Terus Bertambah

Menurut Kepala Pusat Puslitbang Fisika Terapan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Achiar Oemry, laju penggunaan minyak di Indonesia kurang lebih 10 persen per tahun dari total persediaan minyak bumi Indonesia. Jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dengan maraknya populasi kendaraan di Indonesia.

Terlebih lagi pada awal abad ke-21 sektor transportasi menggeser sektor industri sebagai pengguna energi terbesar, dengan pangsa lebih dari 90 persen bersumber dari persediaan bahan bakar minyak (BBM) Indonesia. Padahal persediaan energi fosil, khususnya minyak atau oli cadangannya terbatas dan tidak dapat diperbarui.

Untuk itu, menurutnya, dibutuhkan energi alternatif yang dapat digunakan untuk menghemat persediaan minyak bumi.

Selain itu juga yang ramah lingkungan sehingga dapat mengurangi tingkat polusi akibat emisi gas buang kendaraan.

Achiar berpendapat, bahwa penggunaan fuel cell, yaitu bahan bakar berbasis hidrogen, seperti gas alam, metana, methanol, biogas, coal gasification, dan lain-lain dapat menjadi energi alternatif yang paling tepat saat ini.

Soalnya, penggunaan teknologi fuel cell memiliki beberapa kelebihan, yaitu memiliki efisiensi konversi yang cukup tinggi, sekitar 40 - 70 persen. Energi tersebut juga ramah lingkungan karena mengandung emisi gas buang yang sangat rendah, modular pengubahan kapasitas sangat fleksibel, tingkat kebisingan sangat rendah, lebih tahan lama, proyeksi harganya pun akan terus menurun.

Menurut Achiar, prospek penggunaan fuel cell di dunia pun cukup bagus, terlebih lagi hingga saat ini teknologi fuel cell tengah dikembangkan oleh para ahli. Diperkirakan pada tahun 2005 mendatang bisnis pasar fuel cell sebesar US$ 8 miliar. Jumlah tersebut akan bertambah hingga tahun 2010 menjadi US$ 32 miliar.

Di negara-negara maju, penggunaan energi fuel cell sebagai bahan bakar untuk transportasi telah dimulai sejak 2003. Bahkan kini tengah dimulai perubahan konsep dari centralized menjadi distributed pada pembangkit tenaga listrik.

Banyak Keuntungan

Selain itu juga terjadi perubahan teknologi otomotif, dari combustion engine ke electric drive vechile.

Menurut Arthur D Little Inc Cambridge, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang fuel cell, banyak keuntungan dicapai jika menggunakan fuel cell.

Di Amerika misalnya, kendaraan angkutan mengkonsumsi 6 juta barel (1 barel setara 159 liter) minyak per hari, equivalen dengan 85 persen minyak impor. Bila 20 persen kendaraan angkutan menggunakan fuel cell maka dapat mengurangi penggunaan minyak impor 1,5 juta barel per hari.

Dengan demikian, konsumsi minyak dapat dihemat 6,98 juta gallon per tahun untuk 10 ribu kendaraan bila memakai fuel cell. Jika 10 persen kendaraan angkutan menggunakan fuel cell maka sebanyak 60 juta ton gas CO2 dapat dikurangi.

Perbandingan energi antara penggunaan fuel cell dengan motor bakar, menurut kajian Achiar, menunjukkan bahwa konversi total hidrogen ke penggerak motor listrik sebesar 34,5 persen. Sedangkan konversi total BBM ke penggerak motor bakar 12,4 persen.

"Peran fuel cell untuk menstabilkan iklim amat besar. Hal itu dikarenakan fuel cell merupakan sel bahan bakar yang mempunyai peran sangat penting untuk mengurangi dampak memburuknya iklim global," jelasnya.

Terlebih lagi kendaraan fuel cell itu dapat mengurangi emisi gas buang 85 -100 persen. Bahkan meskipun bahan bakar yang digunakan dari gas alam dapat mengurangi emisi gas buang hingga 60 - 70 persen.

Menurut Achiar, fuel cell sebagai sel bahan bakar untuk transportasi telah menarik perhatian penentu kebijakan dan pengamat lingkungan. Soalnya, teknologi ini merupakan device konversi energi yang penting untuk menyelamatkan lingkungan.

"Selain itu, sel bahan bakar dipercaya akan dapat memenuhi kebutuhan para konsumen. Bahkan kini telah banyak produsen kendaraan utama di dunia telah meluncurkan program untuk mengembangkan mobil berenergi sel bahan bakar dengan zero-polluting," katanya.

Kesalahan Bahasa Media Massa dari Wartawan

Yogyakarta (ANTARA News) - Ketua Forum Bahasa Media Massa (FBMM) Pusat TD Asmadi mengatakan banyak kesalahan bahasa di media massa dilakukan tidak saja oleh nara sumber, tetapi justru dari pemahaman wartawannya.

Pada sarasehan kebahasaan `Bahasa pers yang mencerdaskan` yang diselenggarakan FBMM Pusat bersama Balai Bahasa Yogyakarta (BBY) dan Surat kabar Harian Kedaulatan Rakyat di Yogyakarta, Selasa, ia mengatakan biasanya apa yang dikatakan nara sumber langsung dikutip apa adanya oleh wartawan tanpa diubah terlebih dulu karena pemahamannya keliru.

"Jadi, apa yang diomongkan nara sumber tanpa dipahami makna bahasanya langsung dikutip dan ditulis wartawan, sehingga justru terjadi kesalahan bahasa pada media massa," katanya.

Menurut dia, sekarang ini tantangan yang dihadapi dalam pengembangan Bahasa Indonesia di media massa antara lain masih banyak digunakan kata dan istilah bahasa asing maupun bahasa daerah misalnya Betawi maupun Jawa.

Media massa atau koran lokal, kata dia masih banyak menggunakan bahasa daerah setempat terutama bahasa Jawa.

Selain itu, TD Asmadi menilai media massa terjebak dengan penggunaan bahasa teknis instansi misalnya di kepolisian seperti TKP (tempat kejadian perkara), curanmor (pencurian kendaraan bermotor), maupun raskin (beras untuk warga miskin).

"Keadaan itu jelas akan mempengaruhi pengembangan Bahasa Indonesia di media massa yang menyebabkan menjadi kurang baik," katanya.

Sementara itu, redaktur senior Kedaulatan Rakyat Yogyakarta Arwan Tuti Artha mengatakan saat ini tidak lagi mengagetkan jika membaca judul berita dalam surat kabar yang terkesan bombastis, terbuka dan vulgar, meskipun sulit ditemukan pada surat kabar standar.

Pada zaman orde baru, menurut dia hampir tidak ditemukan koran dengan judul berita yang bombas. Sebab, masih ada kontrol dari penguasa pers di Indonesia.

"Pers dikontrol menandakan pers belum bebas, tetapi pers diminta untuk bertanggung jawab," katanya.

Namun, kata dia, setelah tidak lagi dalam kekuasaan orde baru, kebebasan pers lebih diutamakan.

Ia mengatakan dalam perjalanan waktu ada sejumlah penerbitan pers yang menangkap dari sudut kebebasan terutama dalam menggunakan bahasa.

Bahasa pers yang tercermin melalui judul berita yang memberi kesan bombas dan vulgar itu, menurut Arwan bahkan memanfaatkan kebebasan penggunaan bahasa.

"Padahal, pers yang mendidik dan mencerdaskan mestinya akan menyeleksi informasi yang akan disampaikan kepada publik, termasuk mengolah bahasa pers, dengan tidak membiarkannya tanpa kontrol," katanya.

Ia berharap kepada koran standar masih memegang teguh tiga fungsi pers yaitu sebagai media informasi, hiburan dan pendidikan.

Sebelum sarasehan, Ketua FBMM Pusat TD Asmadi melantik pengurus FBMM Provinsi DIY periode 2009-2012 dengan ketua Zaenal Arifin (TVRI), wakil ketua Arwan Tuti Arta (KR) dan Eddy Setiyanto (Balai Bahasa Yogyakarta/BBY).

Kemudian sekretaris Nusarina (LKBN ANTARA), wakil sekretaris Didik Daryanto (Kompas) dan Wiwin Erni (BBY), bendahara Tatiek Purwo (DL), wakil bendahara Rini Handayani (RRI) dan Ari Minarti (MMTC).

Pengurus FBMM Provinsi DIY dilengkapi sejumlah seksi yaitu bidang media massa cetak, media massa elektronik dan media jejaring (daring), penelitian dan pengembangan (litbang), humas, serta bidang kerja sama.(*)

RESENSI:
http://www.antaranews.com/berita/1260886345/kesalahan-bahasa-media-massa-dari-wartawan

RESENSI NOVEL DEALOVA

Judul buku : Dealova
Jenis buku : Novel Teen Lit
Pengarang : Dyan Nuranindya
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2005
Jumlah halaman : 303 halaman

Tentang penulis :
Dyan Nuranindya lahir di Jakarta, 14 Desember 1985, anak terakhir dari dua bersaudara. Dyan yang lebih akrab disapa "Dichiel (Dyan Kecil) oleh teman-teman sekolahnya ini tidak pernah terpikir untuk menjadi penulis. Baginya, menulis merupakan bakat yang terpendam, tapi ternyata sekarang berhasil dia temukan. Sebenarnya hobinya adalah menggambar. Tidak heran Dyan pernah menyabet Juara I Lomba Poster sewaktu SMP dan memperoleh beberapa penghargaan. Berbagai kegiatan pernah digelutinya. Mulai dari dunia tarik suara sampai pecinta alam yang membuatnya menyukai dunia panjat tebing.

Sinopsis :
Novel ini menceritakan tentang seorang gadis bernama Kara. Kara merupakan gadis tomboy yang jago maen di sekolahnya. Rambutnya panjang tidak seperti gadis tomboy lainnya yang berambut pendek. Kara sangat beruntung karena mempunyai orang tua dan kakak yang sangat sayang kepadanya, termasuk teman- teman kakaknya, terutama Ibel, laki-laki yang jago memainkan gitar dan tidak senang dengan warna biru. Selama ini Kara hanya menganggap Ibel hanya sebatas kakak, jadi Kara tak peduli saat Ibel menunjukkan perhatiannya. Di sekolahnya Kara disukai oleh Dira, anak baru di sekolah yang juga jago main basket. Kara sempat membenci sifat Dira yang seenaknya sendiri. Namun akhirnya, benci itu berubah menjadi cinta seiring waktu berjalan. Tetapi disaat cinta itu mulai berkembang ternyata Dira harus meninggalkan Kara untuk selamanya. Kara yang sedih dan kesepian mulai merasakan perhatian dari Ibel dan dia pun akhirnya sadar kalau Ibel sangat perhatian kepadanya. Kara pun jatuh cinta pada Ibel.

Sasaran :
Novel ini ditujukkan bagi para pembaca yang masih remaja. Karena novel ini menceritakan kehidupan gadis remaja